Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mengaku dirinya sudah menemukan sosok sepadan sebagai pengganti Marselino Ferdinan ketika melawan China.
Seperti diketahui, Marselino Ferdinan dilarang tampil di laga tersebut karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu, bersama pemain Timnas Indonesia lainnya, Maarten Pes.
Adapun pertandingan Timnas Indonesia kontra China berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Stadion GBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025) malam WIB.
Jika melihat pemain-pemain yang dibawa Patrick Kluivert, ada sejumlah nama bisa gantikan posisi Marselino Ferdinan.
Sebut saja Stefano Lilipaly, dia bisa menempati posisi Ragnar Oratmangoen yang sedang cedera.
Selain itu, Posisi Marselino Ferdinan bisa digantikan oleh binta Dewa United, Egy Maulana Vikri.
"Marselino tentu saja tidak bisa bermain untuk pertandingan ini (melawan China)," kata Patrick Kluivert dalam konferensi pers sehari jelang laga.
"Dia pemain hebat, semua orang tahu itu, tapi saya sangat senang dengan pemain pengganti yang saya miliki saat ini di tim," jelasnya.
Lebih lanjut, juru taktik asal Belanda itu sudah mempersiapkan tim dengan sebaik-baiknya.
Baca Juga: Media China Menghina: Timnas Indonesia Macan Kertas
Selain itu, Patrick Kluivert sudah mempelajari kekuatan China di mana Timnas Indonesia ditumbangkan saat pertemuan pertama dengan skor 1-2.
"Sekarang kami punya cara untuk menghadapi mereka dan kami melatihnya," ucap mantan pemain AC Milan dan Barcelona itu.
"Anda melihat dalam latihan bahwa hal-hal yang Anda inginkan muncul kembali dan memberikan hasil, itu memberikan perasaan yang sangat baik bagi para pelatih," tutupnya.
Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan China di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) bukan sekadar laga biasa.
Duel ini menjadi penentu langkah berikutnya bagi kedua tim dalam upaya merebut tiket menuju putaran final Piala Dunia 2026.
Di klasemen sementara Grup C, posisi kedua negara cukup kontras.
Timnas China tercecer di dasar klasemen dengan koleksi enam poin dari delapan laga.
Sebaliknya, Indonesia berada satu tingkat di atas dengan sembilan poin, menjaga asa untuk lolos ke fase selanjutnya.
Bagi skuad Garuda, kemenangan atas China menjadi harga mati jika ingin mengamankan posisi empat besar, sembari berharap hasil di pertandingan lain—terutama antara Arab Saudi dan Bahrain—berpihak kepada mereka.
Namun skenario lebih indah masih terbuka: lolos langsung ke Piala Dunia 2026 tanpa harus melalui putaran tambahan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Indonesia wajib meraih kemenangan atas China dan Jepang di laga pamungkas 10 Juni mendatang, ditambah dengan keberuntungan berupa kekalahan dari pesaing kuat seperti Australia dan Arab Saudi.
Format kualifikasi hanya memberi jatah langsung ke juara dan runner-up grup, sementara peringkat ketiga dan keempat harus kembali bersaing di putaran keempat.
Situasi ini menempatkan Indonesia dalam kondisi genting.
Di bawah arahan Patrick Kluivert, Timnas tampil dengan semangat juang tinggi dan struktur permainan yang terus menunjukkan perkembangan positif.
Kombinasi pemain lokal dan naturalisasi yang bermain di liga-liga Eropa membawa warna baru dalam gaya main Merah Putih.
China sendiri tidak berada dalam posisi yang lebih baik. Kekalahan di GBK bisa mengakhiri harapan mereka ke Piala Dunia.
Meskipun masih menyisakan satu pertandingan melawan Bahrain, hasil dari laga tersebut diperkirakan tak akan cukup untuk menyelamatkan posisi mereka.
Tekanan besar kini membebani pelatih Branko Ivankovic dan para pemainnya.
Dalam waktu terbatas, mereka harus menemukan solusi, menata strategi, dan menghadapi atmosfer penuh tekanan dari puluhan ribu suporter Indonesia yang akan memadati stadion.
Pertandingan ini diprediksi berjalan dalam tensi tinggi.
Kedua tim datang dengan ambisi dan tekanan yang sama besar.
Satu kesalahan kecil bisa mengubah arah pertandingan.
Fokus, mental, dan ketajaman membaca situasi akan menjadi penentu siapa yang mampu melangkah lebih jauh dalam perburuan menuju panggung dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
Terkini
-
Innalillahi Sosok Berjasa ke Kiper Timnas indonesia, Pelatih FC Bekasi City Ahmad Fauzi Meninggal
-
Jalan ke Piala Dunia 2026: 2 Calon Lawan Timnas Indonesia di Babak Playoff Antar Konfederasi
-
Kylian Mbappe Lewati Rekor Thierry Henry di Timnas Prancis
-
Sisi Positif di Balik Kegagalan Timnas Indonesia U-23 dari Korsel
-
Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos, ASEAN Cuma Kirim 2 Wakil ke Piala Asia U-23 2026
-
Mees Hilgers Satu Liga dengan Ronaldo di Arab Saudi, Peluang Ini Terbuka Lebar
-
'Dendam Kesumat' Terbalaskan! Media Korsel Ejek Kegagalan Timnas U-23 dan Singgung STY
-
Media Korea Selatan Puas Bisa Balas Dendam ke Timnas Indonesia U-23
-
Tidak Kalah di FIFA Matchday, Ranking FIFA Timnas Indonesia Justru Anjlok
-
Penyebab Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok Parah Hari Ini