Tambahkan gelandang dengan mobilitas tinggi seperti Marselino atau Ricky Kambuaya agar Jepang tidak sepenuhnya menguasai ritme laga.
Selain itu, laga ini merupakan kesempatan penting bagi Indonesia untuk menguji kemampuan lini tengah menghadapi tekanan ekstrem.
Atmosfer stadion dan kecepatan permainan Jepang akan menjadi simulasi berharga jelang ronde keempat, yang bakal menghadirkan lawan-lawan lebih berat.
2. Ubah Pendekatan Bertahan, Jangan Terlalu Pasif
Di pertemuan terakhir, Timnas Indonesia bertahan terlalu dalam dan minim pressing, terutama setelah 15 menit pertama.
Ini membuat Jepang leluasa menembus pertahanan dan menciptakan banyak peluang.
Kini, Kluivert perlu mengubah pendekatan bertahan. Pressing terstruktur di area te
ngah harus dilakukan sejak awal. Tidak boleh menunggu Jepang masuk kotak penalti baru bertahan.
Melawan tim setajam Jepang, pendekatan pasif adalah resep bencana.
Baca Juga: Termasuk Rizky Ridho, Ini 6 Pemain Timnas Indonesia yang Dicoret Lawan Jepang
Justru, pressing aktif akan membantu membangun mentalitas bertanding yang lebih agresif—suatu aspek yang sangat dibutuhkan di fase kualifikasi selanjutnya.
Selain itu, laga ini bisa menjadi ajang bagi Kluivert untuk bereksperimen dengan strategi bertahan.
Dengan status sudah aman ke ronde keempat, pelatih asal Belanda itu memiliki ruang untuk mencoba pendekatan taktik yang lebih berani, sekaligus memperkuat chemistry tim.
3. Fokus pada Transisi Cepat, Jangan Terlalu Sering Bangun dari Belakang
Salah satu kesalahan mencolok di laga sebelumnya adalah terlalu sering membangun serangan dari belakang. Padahal, Jepang memiliki pressing cepat yang sangat mematikan.
Kluivert sebaiknya mengandalkan bola-bola langsung ke striker cepat seperti Ole Romeny. Jika tidak bisa bermain sabar, setidaknya serangan balik harus efektif.
Berita Terkait
-
4 Alasan Laga Tandang vs Jepang Tetap Penting untuk Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Akui Belum Bisa Tinggalkan Sistem Warisan Shin Tae-yong, Lho Kok Bisa?
-
Stadion GBK Makin Ramah Disabilitas, Tuai Pujian di Laga Timnas Indonesia vs China
-
'Dapat Piring', Pratama Arhan 4 Kali Dicoret Patrick Kluivert
-
Dari Lapangan Hijau ke Pesona Istri: Intip Gaya WAGs Timnas Indonesia, Siapa Paling Cantik?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Striker Timnas Indonesia Belum Terima Kenyataan Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Napoli Hantam Inter 3-1: Conte Balas Dendam, Sindir Lautaro dan Marotta
-
Kevin Diks Dapat Pembelaan Fans Borussia Monchengldbach: Seharusnya Ambil Penalti
-
Gol Injury Time Hancurkan Chelsea, Enzo Maresca Sentil Pemain The Blues
-
Erick Thohir Bertemu Ultras Garuda, PSSI Didesak Berbenah Usai Tampil Buruk di Kualifikasi PD 2026
-
Keputusan Antonio Conte Berujung Malapetaka buat Kevin De Bruyne
-
4 Pemain Abroad yang Dipanggil ke Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2025
-
Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
-
Erick Thohir Beberkan Alasan Gantung Cari Pelatih Baru Timnas, Fokus Utama PSSI Mengejutkan!
-
Dafar 21 Pemain Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2025