Suara.com - Pemain keturunan Surabaya, Julian Oerip sempat diprediksi bakal membela Belanda U-19 di Euro U-19 2025 di Rumania.
Namun sayangnya nama Julian Oerip tak masuk ke skuat Belanda U-19 di Euro U-19 2025. Pemain keturunan Surabaya itu dicoret oleh pelatih Peter van der Veen.
Di daftar resmi pemain Belanda U-19, pelatih Peter van der Veen tak memasukkan nama Julian Oerip.
Pelatih Peter van der Veen lebih memilih pemain-pemai lain di sektor sayap seperti Aymen Sliti ataupun Zepiqueno Redmond.
Belanda U-19 sendiri sukses meraih kemenangan 3-0 atas Jerman di pertandingan perdana grup B Euro U-19 2025.
Kembali ke Julian Oerip, tak dipanggil ke ajang Euro U-19 2025 tentu jadi hal tidak mengenakkan bagi Oerip.
Padahal jika melihat statistik, Julian Oerip cukup moncer sebagai pemain sayap dan gelandang serang.
Pemain muda yang memiliki nilai pasar Rp4,3 miliar itu sudah mengemas 1 gol dari 7 pertandingan bersama Belanda U-19.
Namun situasi ini tentu bisa menguntungkan bagi Timnas Indonesia. Julian Oerip bisa saja menjadi salah satu target naturalisasi PSSI dan membela Timnas Indonesia.
Baca Juga: Pemain Keturunan Rp 33,7 Miliar Dibidik Klub Raksasa Yunani, Nilai Transfernya Edan!
Julian Oerip terbilang pemain keturunan Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai wonderkid. Pemain AZ itu punya skill dan kemampuan bagus di lapangan hijau.
Maka tak heran jika sejak 2023, nama Julian Oerip santer disuarakan netizen di platform sosial media untuk dinaturalisasi oleh PSSI.
Julian sejatinya punya peluang untuk jadi WNI dan membela Timnas Indonesia.
Julian Oerip belum pernah membela tim senior Belanda, dan tidak kalah penting, Oerip memiliki garis keturunan Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini memiliki darah keturunan Indonesia yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.
Selain itu, sosok Alex Pastoor boleh dibilang bisa sebagai faktor penentu. Hal ini lantaran Pastoor dan AZ ternyata pernah membela klub yang sama.
Sebelum bersinar bersama AZ, Oerip mengawal karier sepak bolanya di klub Alkmaarse Football Club '34 (AFC'34), sebuah klub kecil yang berbasis di Alkmaar.
Ia menimba ilmu sepak bola di AFC 34 hingga 2017 sebelum akhirnya direkrut oleh AZ. Menariknya, Pastoor pun sempat berkarier di klub yang sama.
Jika Oerip menimba ilmu sepak bola, Pastoor pada 2002 melatih klub AFC 34. Pastoor melatih klub itu sampai 2005.
Meski tak langsung melatih Oerip, Pastoor tentu memiliki data perkembangan pemain AZ itu sedari usia dini hingga saat ini menjadi salah satu wonderkid di Belanda.
Faktor ini mungkin bisa jadi penentu apakah Julian Oerip bersedia menjadi WNI dan membela Timnas Indonesia, dilatih langsung oleh Pastoor dan Patrick Kluivert.
Sebagai pemain muda, Oerip cukup layak untuk diancungi jempol. Tidak hanya soal skill dan kemampuannya bermain di lapangan namun juga soal kedewasaannya sebagai pesepak bola.
Salah satu hal positif dari Oerip ialah pemikirannya soal pendidikan. Bagi Oerip, meski sebagai pesepak bola dan ia sangat profesional menggelutinya, pendidikan tetap nomor satu.
Di sebuah wawancara dengan media Belanda, Noordhollands Dagblad beberapa tahun lalu, Oerip mengaku meski sepak bola sedikit mengganggu pendidikannya, namun ia punya ambisi untuk bisa mendapat gelar diploma.
"Terkadang saya absen di pelatihan tambahan misalnya atau sekedar menonton sepak bola. Sayang sekali memang," kata Julian Oerip.
Berita Terkait
-
Pemain Keturunan Rp 33,7 Miliar Dibidik Klub Raksasa Yunani, Nilai Transfernya Edan!
-
Diperkuat Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp200 M, Belanda Alami Nasib Apes
-
3 Pemain Senior Timnas Indonesia yang Bisa Ikutan Piala AFF U-23 2025
-
Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
-
Pemain Keturunan Jawa Dipanggil Timnas Indonesia! Punya Nenek Asal Jawa Timur
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Belum Pensiun, Juan Mata Lanjutkan Petualangan Gabung Melbourne Victory
-
Mees Hilgers Dibekukan FC Twente, Timnas Indonesia Tanggung Kerugian
-
Bikin 9 Penyelamatan, Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Masuk Best XI Serie A Italia
-
Buriram United Pecundangi JDT, Arif Aiman Tak Berkutik Lawan Shayne Pattynama
-
Kata-kata Kevin Diks di Tengah Krisis Kemenangan Borussia Monchengladbach
-
Drama 8 Gol, Duel Juventus vs Borussia Dortmund Berakhir Imbang
-
Dewa United Resmi Datangkan Bek Kanan dari Liga Bulgaria
-
Pelatih Cremonese Anggap Emil Audero sebagai Aset Klub
-
Persija Jakarta Hadirkan Pengalaman Berkesan untuk Peserta Photography Workshop di JIS
-
Arsenal Petik Kemenangan di Laga Perdana Liga Champions, Sikat Athletic Club 2-0