Suara.com - Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah berakhir dengan hasil yang mencerminkan dominasi para kekuatan utama sepak bola benua. Jepang, Korea Selatan, Australia, Iran, Uzbekistan, dan Yordania menjadi enam negara yang memastikan langkah mereka ke babak selanjutnya, menuju pentas dunia yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Namun, sorotan tajam juga tertuju pada performa kontras dari Timnas Korea Utara, yang menyelesaikan kampanye mereka dengan hasil yang mengecewakan.
Bertarung di Grup A, tim ini harus menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Iran, Uzbekistan, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Sayangnya, dari sepuluh pertandingan yang dijalani, Korea Utara tidak mampu meraih satu kemenangan pun.
Seluruh poin yang mereka kumpulkan—sebanyak tiga angka—hanya didapat dari hasil seri. Sisanya, tujuh pertandingan berakhir dengan kekalahan.
Catatan ini menjadikan Korea Utara sebagai tim dengan performa terburuk dari total 18 peserta yang ambil bagian dalam putaran ketiga kualifikasi.
Situasi yang dihadapi Korea Utara tidak hanya disebabkan oleh tantangan teknis di lapangan.
Faktor non-teknis turut memperburuk keadaan. Karena kebijakan domestik yang ketat dan berkaitan dengan protokol keamanan serta kesehatan, Korea Utara tidak dapat menggelar laga kandang di negaranya sendiri.
Sebagai gantinya, mereka harus menggunakan Stadion Nasional Laos di Vientiane sebagai "rumah" sementara.
Penggunaan stadion netral ini jelas memberi dampak besar. Atmosfer pertandingan menjadi hambar, nyaris tanpa dukungan fanatik dari suporter sendiri.
Baca Juga: Perbandingan Gaji di Timnas Indonesia Vs Ajax, Denny Landzaat Lewatkan Bayaran Lebih Tinggi
Jauh dari Tanah Air, para pemain tidak hanya kehilangan dukungan moral, tetapi juga nuansa familiar yang biasa hadir dalam laga kandang. Akibatnya, performa di lapangan kerap kali loyo dan kehilangan gairah.
Selain itu, masa persiapan yang terbatas serta minimnya eksposur pertandingan internasional selama beberapa tahun terakhir turut memperparah situasi.
Korea Utara sebelumnya sempat menarik diri dari sejumlah turnamen internasional, termasuk babak kualifikasi Piala Dunia sebelumnya karena pandemi COVID-19 dan berbagai pertimbangan politik internal.
Dengan hasil akhir yang sangat mengecewakan ini, Korea Utara harus mengubur impian mereka untuk bisa kembali berlaga di Piala Dunia 2026. Kegagalan ini merupakan tamparan telak bagi upaya mereka membangun kembali reputasi di kancah sepak bola Asia setelah sebelumnya tampil cukup mengejutkan pada edisi 2010.
Bagi penggemar sepak bola Asia, kisah Korea Utara kali ini menjadi contoh nyata bahwa partisipasi dalam kompetisi internasional tidak hanya ditentukan oleh kemampuan taktik dan strategi semata.
Kesiapan mental, kontinuitas kompetisi, dukungan fasilitas, dan atmosfer pertandingan yang mendukung memainkan peran vital dalam membentuk hasil akhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Eks Striker Timnas Indonesia Tegaskan Pelatih Baru Wajib Beri Hasil, Bukan Sekadar Proses
-
Bastoni Tegaskan Pentingnya Piala Super Italia 2025, Inter Milan Siap Hadapi Bologna
-
Jika Gabung ke Persib Bandung, Maarten Paes Bakal Pecahkan Rekor Thom Haye
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
Usia Baru 19 Tahun, Bek Kiri Jepang Keita Kosugi Resmi Direkrut Klub Bundesliga
-
Kisah Cinta Sejak Usia 14 Tahun, Clare Herdman Pendamping Setia John Herdman Saat Tak Punya Rumah
-
Lommel SK Unggah Foto Joey Pelupessy Hitam Putih Jelang Laga Terakhir, Sinyal ke Persib?
-
Rapor Merah Timnas Indonesia U-22: Indra Sjafri Lebih Buruk dari Gerald Vanenburg
-
Rekrutan Rp1,15 T Chelsea Panen Hujatan Usai Tumpul saat Lawan Tim League One
-
Miliano Jonathans Nyaris Jadi Rekan Setim Mees Hilgers, Batal Gara-gara Permintaan Aneh