Andre Onana Tak Mau Pergi dari Manchester United, Tolak AS Monaco

Suara.com - Kiper Manchester United, Andre Onana, tampaknya masih ingin menunjukkan kesetiaannya kepada Setan Merah meskipun saat ini tengah menjadi incaran serius klub Ligue 1 Prancis, AS Monaco. Di tengah spekulasi bursa transfer musim panas yang mulai memanas, nama Onana mencuat sebagai salah satu target penjaga gawang potensial untuk klub-klub Eropa.

Laporan dari ESPN menyebutkan bahwa AS Monaco sudah melakukan komunikasi awal dengan perwakilan Andre Onana. Langkah itu diambil sebagai bagian dari rencana klub untuk memperkuat lini pertahanan mereka jelang musim kompetisi 2025/2026.

Sebelumnya, klub asal Monako itu sempat mengarahkan radar mereka kepada eks-kiper Manchester United, David De Gea, sebelum akhirnya sang pemain memperpanjang masa tinggalnya di Fiorentina.

Meski dilirik klub lain, Onana belum menunjukkan tanda-tanda akan hengkang dari Old Trafford. Ia masih merasa memiliki urusan yang belum selesai di Manchester United, apalagi mengingat masa kontraknya yang masih berlangsung hingga tahun 2028.

Kontrak itu ditandatangani saat ia direkrut dari Inter Milan pada musim panas 2023 oleh Erik ten Hag.

Namun, perjalanan Onana bersama Manchester United sejauh ini tak sepenuhnya berjalan mulus. Beberapa blunder yang berujung pada kebobolan sempat membuat posisinya dipertanyakan oleh sebagian penggemar.

Kritikan deras sempat menghantamnya di awal musim, terutama ketika performa United sedang tidak stabil.

Di sisi lain, spekulasi seputar masa depan Onana juga berkaitan erat dengan kedatangan pelatih baru Ruben Amorim. Kabarnya, kiper timnas Kamerun itu hanya akan mempertimbangkan hengkang jika Amorim tidak memasukkannya dalam rencana tim utama musim depan.

Artinya, peran sang pelatih anyar akan sangat menentukan apakah Onana akan tetap menjadi pilar utama di bawah mistar United.

Baca Juga: Bruno Fernandes Tolak Al Hilal, Manchester United Batal Dapatkan Rp 2,2 Triliun

Rencananya, Onana dijadwalkan kembali mengikuti sesi latihan pramusim di pusat latihan Carrington pada bulan depan.

Ia disebut tetap fokus untuk menjadi bagian penting dari skuad Manchester United musim depan, sekaligus menebus penampilannya yang sempat inkonsisten di musim debut.

Sementara itu, Manchester United juga disebut-sebut tengah mempertimbangkan opsi penjaga gawang lain. Salah satu nama yang mencuat ke permukaan adalah Emiliano Martínez, kiper utama Aston Villa yang juga merupakan penjaga gawang timnas Argentina.

Martínez membuka peluang untuk hengkang, terutama karena Villa tengah menghadapi tekanan finansial agar tetap sejalan dengan regulasi profit dan keberlanjutan (Profit and Sustainability Rules/PSR) Liga Inggris.

Meskipun rumor tentang ketertarikan Manchester United terhadap Martínez terus bergulir, hingga kini belum ada pendekatan resmi yang dilakukan oleh pihak klub kepada Aston Villa.

Situasi ini menandakan bahwa United masih menempatkan Onana sebagai opsi utama, setidaknya sampai ada keputusan final dari pelatih Ruben Amorim.

Langkah Onana untuk tetap bertahan juga bisa dipahami dalam konteks jangka panjang kariernya.

Di usia yang masih produktif, ia punya peluang besar untuk kembali membuktikan diri sebagai salah satu kiper top Eropa, apalagi jika bisa bangkit dari tekanan musim sebelumnya.

Jika ia mampu mencatatkan performa konsisten musim depan, kritik yang dulu mengiringinya bisa segera tergantikan oleh pujian.

Dalam sejarah Manchester United, tekanan terhadap kiper bukanlah hal baru. Nama-nama besar seperti David De Gea pun sempat mengalami pasang surut sebelum akhirnya mendapat tempat di hati publik Old Trafford.

Bagi Onana, musim 2025/2026 bisa menjadi momen penentuan: apakah ia akan mengukuhkan diri sebagai tulang punggung pertahanan United, atau justru membuka pintu keluar lebih cepat dari perkiraan.

Bursa transfer musim panas memang masih panjang, dan dinamika bisa berubah kapan saja. Tapi untuk saat ini, Andre Onana masih teguh pada pendiriannya: bertahan di Manchester United dan bersiap menyambut tantangan baru di bawah pelatih anyar.

Segalanya kini bergantung pada rencana besar Ruben Amorim dan keputusan klub dalam membangun skuad kompetitif untuk musim depan.