Sementara sebagai bek tengah, Tijn Dikken bisa menjadi andalan dalam mengawal lini belakang yang kerap menjadi sorotan di level internasional.
Potensinya ini mengingatkan publik pada sosok Sandy Walsh—pemain naturalisasi yang juga dikenal multifungsi dan berperan penting dalam skema pertahanan Timnas.
Jika Dikken mampu menunjukkan atribut serupa, maka kehadirannya bisa menambah kedalaman skuad Garuda, baik sebagai pelapis maupun pemain inti.
Dari segi strategi, Dikken sangat cocok dengan filosofi Patrick Kluivert yang mengutamakan penguasaan bola, transisi cepat, dan pressing tinggi.
Gaya main ini membutuhkan pemain-pemain yang tidak hanya kuat secara fisik, namun juga cerdas dalam membaca permainan dan mampu melakukan distribusi bola secara cepat dan akurat.
Jika benar-benar bergabung, Dikken berpeluang menjadi tandem ideal bagi gelandang seperti Ivar Jenner di lini tengah, atau bahkan menjadi pengganti berkualitas di jantung pertahanan bila Rizky Ridho atau Justin Hubner absen.
Meski belum resmi dipanggil, wacana pemanggilan Tijn Dikken ke skuad Merah Putih semakin menguat.
Terlebih PSSI memang sedang gencar memperluas radar pencarian talenta diaspora untuk memperkuat skuad Garuda di ajang internasional, termasuk kualifikasi Piala Dunia 2026 yang kini memasuki fase penentuan.
Dengan usia yang masih muda dan prospek berkembang yang besar, Dikken bisa menjadi investasi jangka panjang bagi Timnas.
Baca Juga: Media Asing Sentil Timnas Indonesia yang Diisi Pemain Berstatus 'Pengangguran'
Tijn Dikken bukan hanya menambah kekuatan tim secara teknis, tetapi juga memberi opsi taktik yang lebih fleksibel bagi pelatih di masa depan.
Proses naturalisasi tentunya menjadi tantangan berikutnya. Namun, jika administrasi bisa diselesaikan tepat waktu, bukan tidak mungkin kita akan melihat Tijn Dikken mengenakan jersey merah-putih dalam waktu dekat.
Sebagai penggemar sepak bola nasional, tentu menarik untuk terus memantau perkembangan pemain ini. Apakah ia akan menjadi kunci sukses Indonesia menuju Piala Dunia 2026? Waktu yang akan menjawab.
Namun satu hal yang pasti, kehadiran Tijn Dikken sudah cukup membangkitkan harapan baru bagi sepak bola Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kalah di Villa Park, Amorim Bersikeras Manchester United Tampil Lebih Baik dari Tuan Rumah
-
Tutup Uji Coba, Kendal Tornado FC Alihkan Fokus Lawan Persiba
-
Sambut Ibu, Gelandang PSIM Yogyakarta Ungkap Peran Sang Nenek dalam Hidupnya
-
Alfeandra Dewangga Ungkap Kerja Keras di Balik Kemenangan Persib atas Bhayangkara FC
-
Bojan Hodak Puji Mentalitas Persib Bandung usai Hajar Bhayangkara FC
-
Justin Hubner Tampil Garang Saat Fortuna Sittard Menang Dramatis Lawan AZ Alkmaar di Liga Belanda
-
Jay Idzes cs Tak Mampu Jaga Pertahanan Sassuolo, Torino Menang Tipis
-
Xabi Alonso Memuji Ambisi Kylian Mbappe Sukses Samai Rekor Gol Cristiano Ronaldo
-
Hasil Liga Spanyol, Real Betis vs Getafe Skor 4-0 Kemenangan Telak Untuk Amankan Posisi 6 Besar
-
Hasil Bundesliga: Bayern Munchen Hancurkan Heidenheim, 4 Gol Harry Kane Cetak Rekor 100 Gol