Dengan lanskap khas yang memikat dan sejarah mafia yang kental, Sisilia seolah menjadi destinasi yang kontras dengan kehidupan seorang atlet profesional—tapi justru menambah warna pada cerita liburan mereka.
Tak kalah menarik, dua pemain muda Timnas, Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh, juga ikut mencuri perhatian.
Keduanya yang sudah lama bersahabat sejak bermain di kelompok umur Timnas, memilih pantai sebagai tempat bersantai dan mempererat persahabatan mereka.
Kebersamaan ini menjadi pengingat akan pentingnya koneksi personal di balik kerasnya dunia sepak bola.
Namun, di antara momen liburan penuh kesenangan, beberapa pemain tetap menjaga komitmen mereka pada kebugaran.
Shayne Pattynama, misalnya, memilih fokus pada pemulihan cedera yang dideritanya.
Ia terlihat mengunjungi fisioterapis di Amsterdam untuk menjalani sesi terapi demi mempercepat proses penyembuhan.
Komitmennya menunjukkan bahwa liburan bukan berarti lengah menjaga kondisi fisik, terlebih saat harus kembali memperkuat tim nasional.
Pemain lain yang juga terlihat berlatih mandiri adalah Ivar Jenner dan Rafael Struick.
Baca Juga: Malaysia Dapat Keamanan Maksimal Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23, Kenapa?
Meski musim ini menit bermain mereka berkurang, semangat untuk terus mengasah kemampuan tak pernah surut.
Liburan mereka justru diisi dengan latihan yang membangun kebugaran dan kemampuan teknis agar tetap siap saat dipanggil membela Merah Putih.
Fenomena ini menunjukkan bahwa pemain diaspora Timnas Indonesia tak hanya hadir sebagai pesepak bola andal di lapangan, tapi juga individu yang pandai mengelola waktu dan tanggung jawab.
Mereka tetap terhubung dengan akar budaya, menjalani kehidupan personal yang sehat, serta menjaga kualitas fisik di sela waktu luang.
Fenomena ini juga menjadi inspirasi bagi para penggemar sepak bola Tanah Air, bahwa menjadi atlet profesional bukan hanya soal tampil gemilang saat pertandingan, tapi juga konsistensi dalam membentuk karakter dan profesionalisme di luar lapangan.
Dengan padatnya jadwal internasional dan persaingan antarnegara di kualifikasi maupun turnamen besar mendatang, kesiapan mental dan fisik para pemain diaspora akan menjadi aset penting bagi keberhasilan skuad Garuda ke depannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Beckham Putra Ambisi Jaga Ritme Persib Bandung Tak Terkalahkan Enam Laga
-
Jalur Kemenangan PSM Makassar Kembali, Tomas Trucha Merasa Ada Semangat Baru di Tim
-
Muhammad Ferrari Sambut Baik Laga Uji Coba Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Sangat Penting!
-
Resmi! Timur Kapadze Masuk Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
-
Update Calon Pelatih Timnas Indonesia, Siapa Saja Yang Sudah Muncul?
-
Daftar Pemain Keturunan Lama dan Baru di Timnas Indonesia U-22 untuk Lawan Mali dan SEA Games 2025
-
Kata-kata Shin Tae-yong soal Nova Arianto Gagal di Piala Dunia U-17 2025
-
PSMS Medan Pede Curi Poin dari Markas Persekat Tegal
-
Paul Pogba Garda Terdepan Bersama 70 Atlet Dunia Desak UEFA Sanksi Israel
-
Pegadaian Championship: Sumsel United Usung Misi Tiga Poin Lawan Persikad Depok