Suara.com - Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza ingin seperti Stefano Cugurra alias Teco yang sukses bersama tim kesayangan Jakmania beberapa waktu silam.
Sebagai Warga Negara Brasil, Mauricio Souza ingin seperti pendahulunya yang berhasil mempersembahkan sejumlah gelar untuk Persija.
Teco memang sempat menorehkan tinta emas sebagai pelatih Persija Jakarta. Ia memberikan gelar juara Liga 1 2018 bagi Persija Jakarta.
Tak hanya Liga 1, Teco bersama Persija Jakarta berhasil mempersembahkan gelar juara Piala Presiden dan Boost Sports Fix Super Cup (turnamen pramusim di Malaysia).
Mauricio Souza sebagai pelatih pun mengakui bahwa Teco memang sosok pelatih yang hebat, sehingga menjadi inspirasi buat meraih kesuksesan di Persija.
"Teco (Stefano Cugurra) itu pelatih yang bagus. Persija juga memiliki tim yang bagus pada saat itu (juara Liga 1 2018)," kata Mauricio Souza beberapa waktu lalu.
Namun, bagi Souza saat ini situasi berbeda dengan saat Persija masih diasuh oleh Teco.
Persaingan di Liga 1 2025/2026 begitu ketat sehingga agak sulit bersaing memperebutkan gelar kampiun musim yang akan datang.
"Tetapi, hal itu sudah lewat tujuh tahun. Sekarang kompetisinya berbeda, ada VAR, tim-tim lawan juga sudah lebih kuat," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Thom Haye Batal, Persija Jakarta Alihkan Buruan ke Dua Pemain Keturunan Lain
Menurut Souza, sebagai tim besar yang mempunyai suporter besar, Persija selalu dituntut untuk menjadi juara.
Ia sudah paham konsekuensi itu dan akan berusaha mewujudkannya dan menyenangkan seluruh Persija fans.
“Saya rasa hal pertama yang harus dipelajari oleh pelatih sepakbola adalah bagaimana hidup dengan penuh tekanan," tegas mantan pelatih Madura United itu.
"Indonesia tentu tidak berbeda dengan negara lain, tekanan itu akan selalu ada dan terjadi di mana pun.”
“Kami harus bisa menjadikan hal tersebut sebagai dorongan karena mereka pasti akan selalu ada di sisi kami," tutupnya.
Target Juara
Untuk mewujudkan target ambisius juara Liga 1, manajemen Persija Jakarta terus melakukan pembenahan menyeluruh terhadap skuad.
Evaluasi telah dilakukan sejak akhir musim lalu, dengan fokus pada penguatan lini-lini krusial melalui rekrutan pemain baru yang dianggap sesuai dengan kebutuhan tim.
Baik pemain lokal maupun asing menjadi bagian dari rencana strategis yang disusun oleh pelatih Mauricio Souza dan tim pelatih.
Mauricio Souza diketahui memiliki peran signifikan dalam menyusun komposisi tim.
Ia memberikan rekomendasi nama-nama pemain yang dinilai mampu menjalankan filosofi bermain yang ia terapkan.
Pelatih asal Brasil itu disebut menginginkan pemain yang tidak hanya berkualitas secara teknik, tetapi juga memiliki fleksibilitas posisi, etos kerja tinggi, dan kemampuan beradaptasi cepat dengan sistem permainan.
Di sisi lain, manajemen klub tetap mempertimbangkan keseimbangan antara kualitas pemain dan aspek finansial.
Persija tidak ingin gegabah dalam mendatangkan nama besar jika tidak sesuai dengan kebutuhan tim secara keseluruhan.
Pendekatan yang digunakan adalah selektif dan realistis, dengan mengutamakan efektivitas dan efisiensi dalam proses perekrutan.
Selain fokus pada pemain asing dan naturalisasi, Persija juga mulai melirik potensi pemain muda Indonesia yang sempat merumput di luar negeri.
Beberapa nama yang pernah berkarier di Eropa masuk dalam radar pencarian pemain untuk memperkuat kedalaman skuad musim depan.
Langkah ini sejalan dengan strategi jangka panjang klub untuk membangun tim yang kuat namun tetap berkelanjutan.
Persiapan jelang Liga 1 2025/2026 dirancang matang, termasuk agenda latihan pramusim yang akan dimulai pada akhir Juni di Jakarta.
Setelah itu, tim direncanakan menjalani pemusatan latihan di luar negeri sebagai bagian dari pemantapan strategi dan chemistry antar pemain.
Turnamen pramusim pun tengah dipertimbangkan untuk memberikan gambaran awal performa tim sebelum kompetisi resmi dimulai.
Dengan pendekatan menyeluruh tersebut, Persija Jakarta berharap dapat kembali ke jalur persaingan gelar juara, sekaligus membayar kepercayaan dan dukungan penuh dari Jakmania.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Minus Ole Romeny dan Emil Audero, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Liga Europa: Pelatih AS Roma Waspadai Satu Pemain Lille, Calvin Verdonk?
-
Alasan PSSI Cari Hotel hingga Bus Sendiri Selama di Arab Saudi, Ada Gangguan Keamanan?
-
Sumardji Buka Suara: Mengapa Ivar Jenner Jadi Andalan Kunci di SEA Games 2025?
-
Arab Saudi Tutup Rapat Latihan, Takut Diintip Timnas Indonesia dan Irak?
-
Thomas Muller Pecahkan Rekor, Jadi Pemain Jerman Tersukses dengan 35 Trofi
-
Ujian 'Plan B' Timnas Indonesia: Membongkar Prediksi Line-up Tanpa Emil Audero dan Ole Romeny
-
Skandal Naturalisasi Malaysia Memanas! FAM Ancam Seret FIFA ke CAS
-
Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Ole Romeny Masih Menghilang di Oxford United
-
Skandal Naturalisasi Memanas, Rodrigo Holgado Siap Lawan Sanksi FIFA