Suara.com - Kegembiraan ditunjukkan wanita Jerman pasca Timnas Indonesia U-23 lolos ke final Piala AFF U-23 2025 dengan mengalahkan Thailand lewat babak adu penalti, Jumat (25/7).
Wanita Jerman itu begitu bangga karena sanak keluarganya ada andil meloloskan Garuda Muda ke final Piala AFF U-23 2025.
Wanita Jerman itu bernama Heidi Scheunemann. Dari nama belakangnya, pecinta sepak bola nasional tentu tak asing.
Ya Heidi ialah keluarga dari Brandon Scheunemann, penggawa Timnas Indonesia U-23.
Siapa Heidi Scheunemann? Heidi ialah kakak ipar Timo Scheunemann, ayah dari Brandon Scheunemann.
Heidi Scheunemann di postingan Instastory akun Instagram miliknya unggah momen saat Brandon sukses taklukkan kiper Thailand.
"Scheunemann for Indonesia," tulis Heidi di postingannya tersebut.
Kecintaan dan totalitas keluarga Scheunemann untuk Indonesia memang patut diancungi jempol.
Tak hanya Timo, Brandon ataupun Claudi, Heidi pun peran besar untuk sepak bola Indonesia, khususnya sepak bola putri Indonesia.
Baca Juga: Timnas U-23 ke Final, Tante Brandon Scheunemann: Scheunemann for Indonesia
Heidi salah satu sosok penting di balik tumbuhnya bibit-bibit unggul sepak bola wanita di Papua.
Sudah sejak 1996, Heidi menetap di Papua bersama sang suami, Reiner Scheunemann. Selama hampir tiga dekade, ia konsisten turun langsung ke lapangan—bahkan hingga ke pelosok—demi mencari talenta emas dari Bumi Cenderawasih.
"Awalnya saya melatih bola voli, tapi saya sadar jalan masuk ke timnas voli susah karena postur tubuh pemain Papua yang kurang tinggi. Akhirnya saya alihkan ke sepak bola, karena anak-anak Papua punya fisik yang sangat atletis," ujar Heidi kepada ASBWI (Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia).
Transformasi itu dimulai pada 2008, saat ia memutuskan untuk menggelar kejuaraan sepak bola putri pertama di Papua.
Dari situ, muncul banyak talenta yang kini mulai dikenal di kancah nasional, seperti Marselina Awi dan Lisa Madjar, dua pilar Persitoli Tolikara yang menjadi juara Piala Pertiwi 2021–2022.
Tak main-main, Heidi mengantongi lisensi UEFA PRO B, sebuah bukti kredibilitasnya sebagai pelatih profesional di level tinggi.
Tapi lebih dari sekadar gelar pelatih, ia dikenal sebagai pendidik dan pembimbing yang membentuk karakter para pemain muda.
"Sepak bola dan pendidikan tidak bisa dipisahkan. Harus seimbang. Pemain jangan cuma jago di lapangan, tapi juga harus pintar. Kalau pun gagal jadi pemain, mereka tetap punya masa depan lewat pendidikan," tegas Heidi.
Sosoknya memang jauh dari sorotan media nasional.
Tapi perannya sebagai penggerak utama sepak bola wanita Papua sangatlah nyata.
Tanpa publikasi besar-besaran, Heidi terus berkarya dalam diam—mengangkat harapan, mimpi, dan masa depan banyak gadis Papua melalui si kulit bundar.
“Sepak bola putri itu harus dimulai dari akar. Di Papua, akar itu sudah kami tanam sejak lama. Sekarang tinggal bagaimana semuanya mau bersama-sama menyiram dan merawatnya,” pungkas Heidi.
Tag
Berita Terkait
-
Timnas U-23 ke Final, Tante Brandon Scheunemann: Scheunemann for Indonesia
-
Mental Baja Hokky Caraka! Diteriaki Suporter Balas dengan Pernyataan Berkelas
-
Media Vietnam Sebut Duel Kontra Timnas Indonesia U-23 sebagai Final Impian
-
Erick Thohir Puji Hokky Caraka
-
Media Vietnam Sindir Usia Gerald Vanenburg usai Absen di Konferensi Pers
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
Terkini
-
Serius Nih? Rapor Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg di Laga Beruntun Seburuk Ini
-
Isyarat Pengamat Belanda, Mees Hilgers Gagal Bertahan di Eropa?
-
2 Kesalahan yang Kubur Mimpi Timnas Indonesia U-23 ke Piala Asia
-
Filipina dan Kamboja Justru Lebih Baik dari Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23
-
Arsenal Siap Lepas Gabriel Jesus pada Bursa Transfer Januari 2026
-
Cedera, Penyerang Manchester City Diragukan Tampil di Derby Manchester
-
Daftar Negara yang Lolos ke Piala Asia U-23 2026: Tak Ada Indonesia, AFF Punya 3 Wakil
-
Innalillahi Sosok Berjasa ke Kiper Timnas indonesia, Pelatih FC Bekasi City Ahmad Fauzi Meninggal
-
Jalan ke Piala Dunia 2026: 2 Calon Lawan Timnas Indonesia di Babak Playoff Antar Konfederasi
-
Kylian Mbappe Lewati Rekor Thierry Henry di Timnas Prancis