Suara.com - Thijs Dallinga, striker Bologna yang digadang-gadang akan memperkuat Timnas Indonesia, diragukan bisa dinaturalisasi. Meskipun sempat muncul data terkait asal-usul Indonesia di masa kolonial, belum ada bukti sah mengenai darah keturunan Indonesia pada diri Dallinga.
Sebab, hingga kini belum ada informasi valid mengenai darah keturunan Indonesia dalam diri penyerang klub Serie A, Bologna, tersebut.
Dalam setiap pembahasan soal naturalisasi pemain keturunan, Thijs Dallinga Timnas Indonesia menjadi topik hangat yang ramai diperbincangkan.
Sebuah akun Instagram bernama @futboll.indonesiaa memunculkan keraguan baru yang bersumber dari Yussa Nugraha. Youtuber yang aktif mengulas pemain berdarah Indonesia ini menyatakan dirinya belum mendapatkan data otentik soal garis keturunan Dallinga.
Menurutnya, baik pengakuan langsung maupun bukti dari keluarga Dallinga belum bisa diakses secara publik untuk mendukung naturalisasi pemain keturunan Indonesia tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Yussa Nugraha menegaskan, “Sampai saat ini belum ada bukti dan fakta ataupun pengakuan dari Dallinga sendiri kalo dia punya darah keturunan Indonesia.”
Pernyataan ini semakin menguatkan asumsi bahwa naturaliasi pemain Timnas Indonesia tidak dapat dilakukan hanya berdasarkan spekulasi atau arsip kolonial semata.
Lebih lanjut, Yussa menambahkan, “Jadi dari semua akun di media belum ada yang bisa memastikan, juga Dallinga sendiri belum menjawab apakah dia ini mempunyai darah Indonesia atau tidak.”
Ungkapan ini menegaskan bahwa proses verifikasi keturunan menjadi hal fundamental dalam prosedur pemain naturalisasi Timnas Indonesia.
Baca Juga: Jay Idzes: Saya Senang di Venezia, Resmi Bertahan?
Media Korea Selatan Ungkap Peran Penting Thijs Dallinga
Sementara itu, media Korea Selatan Nate turut menyoroti Dallinga. Media ini menyebut striker Bologna itu sebagai ‘bos terakhir’ yang dibutuhkan oleh Timnas Indonesia menjelang ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Mereka bahkan menganggap bahwa Thijs Dallinga di Timnas Indonesia dapat menjadi elemen pelengkap yang sangat strategis.
Menurut artikel tersebut, “Sekitar 40 pemain sudah dinaturalisasi atau dalam proses naturalisasi, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa penyerang ini praktis adalah ‘bos terakhir’.”
Penyematan label 'bos terakhir' disematkan karena Dallinga memiliki pengalaman berharga di liga top Eropa dan performa yang menjanjikan.
Penyerang dengan tinggi badan 190 cm ini mencatatkan prestasi cukup impresif di Bologna.
Nate menyebutkan, “Dia telah bermain dalam 43 pertandingan di semua kompetisi untuk musim 2024-2025, mencetak tujuh gol dan memberikan tiga assist.”
Jika berhasil dinaturalisasi, Dallinga disebut-sebut akan menjadi pemain dengan nilai tertinggi dalam skuad Merah Putih.
Namun meskipun media asing menaruh ekspektasi besar, hambatan administratif dan regulasi FIFA tetap menjadi tantangan terbesar dalam proses naturalisasi pemain sepak bola Indonesia seperti Dallinga.
Data Kolonial Tak Cukup Jadi Bukti Darah Indonesia
Sumber informasi dari arsip Archive NL sempat memicu optimisme. Dalam data tersebut disebutkan bahwa marga Dallinga pernah tinggal di Tanjung Priok, sebuah wilayah yang menjadi bagian dari Indonesia di masa kolonial.
Hal ini lantas ditafsirkan oleh sebagian pihak sebagai indikasi adanya garis keturunan Indonesia dalam Thijs Dallinga.
Namun sayangnya, indikasi tersebut belum didukung bukti legal yang kuat. Tanpa dokumen keluarga atau pengakuan resmi dari Dallinga, upaya pembuktian asal-usul darah Indonesia sulit dilakukan.
Oleh karena itu, publik diimbau untuk lebih realistis dalam menyikapi isu ini.
Lebih dari sekadar soal darah keturunan, Dallinga juga memiliki kendala dari sisi regulasi FIFA. Pemain kelahiran 3 Agustus 2000 ini diketahui pernah membela Timnas Belanda U-21 dalam ajang resmi Euro U-21 pada Juni 2023. Saat itu usianya sudah mencapai 22 tahun.
Menurut aturan FIFA, pemain yang telah tampil di kompetisi resmi untuk negara asalnya di atas usia 21 tahun tidak bisa mengganti federasi atau melakukan naturalisasi.
Ini menjadi penghalang besar dalam upaya menjadikan Dallinga bagian dari skuad Timnas Indonesia.
Kasus Maarten Paes Jadi Perbandingan
Kasus serupa sempat dialami Maarten Paes. Kiper ini juga sempat bermain untuk Belanda U-21 di usia 22 tahun.
Namun perbedaannya, saat itu PSSI berhasil melakukan banding ke Badan Arbitrase Olahraga (CAS), karena laga yang dimainkan Paes semestinya dilangsungkan setahun lebih awal, namun tertunda akibat pandemi.
Sayangnya, situasi Thijs Dallinga berbeda. Tidak ada penundaan pertandingan dalam kasusnya, sehingga kemungkinan diterimanya banding sangat kecil. Hal ini memperkuat alasan bahwa Thijs Dallinga tidak eligible Timnas Indonesia.
Dengan berbagai kendala tersebut—mulai dari tidak adanya pengakuan darah keturunan, hingga terhalang regulasi FIFA—maka proses naturalisasi Thijs Dallinga kemungkinan besar tidak dapat dilanjutkan.
Publik diminta untuk tidak terlalu berharap tinggi karena proses ini membutuhkan dasar hukum dan prosedur internasional yang ketat.
Apalagi, pengalaman PSSI sebelumnya menunjukkan bahwa pengajuan banding pun belum tentu diterima, terlebih jika tidak didukung oleh fakta-fakta yang kuat sebagaimana yang terjadi dalam kasus Dallinga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Gara-gara Rumput JIS, Rizky Ridho Harus Belajar Ilmu di Luar Kebiasaan
-
Jadwal Pertandingan Persib Bandung Vs Lion City Sailors di AFC Champions League 2 2025-2026
-
Rahasia Ruang Ganti Persija Selamat dari Keganasan Bali United
-
Kontras Nasib Jay Idzes dan Kevin Diks: Pahlawan Sassuolo vs Blunder di Gladbach
-
PSG Kokoh di Puncak Klasemen Liga Prancis, Klub Calvin Verdonk Tempel Ketat di Posisi 2
-
Jadwal Liga Champions 2025/2026 Sajikan Juventus vs Dortmund dan Liverpool vs Atletico Pekan Ini
-
Alasan Calvin Verdonk Harus Kerja Keras Supaya Bisa Debut Bersama Lille
-
Jersey Rizky Ridho Digantung di Ruang Ganti Persija, Isu Abroad Menguat
-
Milos Kerkez Diganti Cepat Lawan Burnley, Arne Slot Ungkap Alasan Keputusan Berani Liverpool
-
Harga Pasar Kevin Diks di Bundesliga: Lebih Mahal dari Neuer hingga Gotze!