Suara.com - Kepala Pemandu Bakat atau Head of Scouting Timnas Indonesia, Simon Tahamata, menunjukkan kekesalannya terhadap orangtua berisik yang datang menonton anaknya bertanding.
Legenda Ajax Amsterdam itu bahkan tak segan meminta agar para orangtua yang mengantar dan menyaksikan anaknya bertanding untuk diam.
Ekspresi kekesalan Simon Tahamata terhadap aksi para orangtua saat menyaksikan anaknya bertanding terekam kamera saat dirinya memantau sebuah pertandingan.
Saat menonton pertandingan antar anak-anak, pria yang akrab disapa Simon ini dibuat geram dengan teriakan dari para orangtua di tribun penonton.
Apalagi para orang tua tak segan memberikan instruksi ke anaknya. Menurun Simon, hal ini seharusnya jangan terjadi karena instruksi itu ranah pelatih.
“Semua banyak berteriak di sini. Sayang sekali. Biarkan anak-anak bermain bola, pasti nanti ada pelatih yang meneriaki mereka. Para orang tua tidak usah,” kata Simon.
“Para orang tua boleh nonton. Tapi jangan teriaki anak-anak. Sesuatu yang penting pasti disampaikan pelatih,” terang eks pelatih akademi Ajax itu.
Pria berusia 69 tahun itu bahkan tak segan memberitahu orang tua untuk hanya mengantar anaknya hanya sampai latihan akan dimulai.
Bahkan Simon juga secara tegas meminta para orang tua untuk diam saat menonton aksi anaknya di pertandingan dan hanya memberi dukungan seperti tepuk tangan saja.
Baca Juga: Baru Sebulan, Kevin Diks Geser Pemain Rp 208,58 Miliar
“Sama seperti memberitahu orangtua. Pokoknya orang tua antar dari depan sampai latihan dimulai. Peraturan tetaplah peraturan,” lanjut Simon.
“Orang tua boleh datang nonton tapi diam. Itu semua porsinya pelatih, berteriak-teriak pada anak-anak kan kasihan dong, kan kasihan anak-anaknya,” pungkas Simon.
Sekadar informasi, pernyataan Simon Tahamata memang ada benarnya. Pasalnya para orangtua di Tanah Air kerap memberikan instruksi kepada anaknya saat bertanding.
Hal ini membuat sang anak kebingungan karena di sisi lain ada pelatih yang memberikan instruksi secara intens dari tepi lapangan.
Di samping itu, permintaan Simon agar para orang tua diam dan tak berteriak dimaksudkan agar anak-anak yang bertanding bisa memahami taktik yang diterapkan sang pelatih.
Teriakan orang tua di tepi lapangan juga bisa saja mengganggu konsentrasi anak saat bertanding dan merugikan perkembangan anak dalam memahami sepak bola.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Runtuhkan Dominasi Thailand, Timnas Futsal Indonesia Juara SEA Games 2025!
-
6 Tahun Perkuat Manchester United, Bruno Fernandes Ungkap Alasan Dirinya Bertahan
-
Prediksi Tottenham vs Liverpool: Spurs Dihantui Rekor Buruk, The Reds Datang dengan Pede
-
Harry Kane Puji Kualitas Wonderkid 17 Tahun Bayern Munich
-
PT I.League Tak Ubah Jadwal Meski Sejumlah Wilayah di Pulau Sumatra Terdampak Bencana
-
Prediksi Dortmund vs Borussia Monchengladbach: Kevin Diks Cetak Gol Lagi?
-
Segera Jadi Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Ternyata Sudah Menganggur Setahun
-
Eks Striker Timnas Indonesia Tegaskan Pelatih Baru Wajib Beri Hasil, Bukan Sekadar Proses
-
Bastoni Tegaskan Pentingnya Piala Super Italia 2025, Inter Milan Siap Hadapi Bologna
-
Jika Gabung ke Persib Bandung, Maarten Paes Bakal Pecahkan Rekor Thom Haye