- Celtic gagal melaju ke fase grup Liga Champions 2025/26
- Kairat Almaty mencatat sejarah dengan lolos ke fase grup Liga Champions
- Keberhasilan Kairat dianggap sebagai kemenangan besar bagi sepak bola Kazakhstan
Suara.com - Celtic harus menelan pil pahit setelah tersingkir secara mengejutkan dari kualifikasi Liga Champions usai kalah adu penalti melawan wakil Kazakhstan, Kairat Almaty.
Laga leg kedua yang berlangsung di Central Stadium, Almaty, Selasa (26/8/2025) malam waktu setempat, berakhir imbang 0-0. Namun, dalam drama adu penalti, Celtic kalah 2-3.
Hasil ini membuat klub raksasa Skotlandia gagal menembus fase grup Liga Champions dan hanya turun kasta ke Liga Europa.
Lebih menyakitkan lagi, kegagalan ini membuat Celtic kehilangan potensi pemasukan sekitar £40 juta atau setara Rp800 miliar.
FC Kairat Almaty akhirnya menorehkan sejarah emas.
Klub asal Kazakhstan itu sukses menembus fase liga Liga Champions 2025/26, setelah melewati jalan panjang di babak kualifikasi dan secara dramatis menyingkirkan Celtic lewat adu penalti.
Pencapaian ini menjadi kali pertama dalam sejarah Kairat tampil di fase utama kompetisi antar-klub paling bergengsi di Eropa.
Klub Tertua di Kazakhstan
Kairat bukan nama asing di sepak bola Asia Tengah. Berdiri sejak 1954, klub yang bermarkas di Stadion Sentral Almaty ini dikenal sebagai tim tertua sekaligus salah satu yang paling bersejarah di Kazakhstan.
Baca Juga: Kans Chelsea di Liga Champions, Ini Calon Lawan Berat The Blues di Fase Grup
Pada era Uni Soviet, Kairat merupakan satu-satunya wakil dari Republik Sosialis Kazakhstan yang tampil di kasta tertinggi, Soviet Top League.
Dari situlah mereka mendapat julukan “The Nation’s Team” karena dianggap sebagai representasi seluruh rakyat Kazakhstan.
Meski punya tradisi kuat, perjalanan Kairat tidak selalu mulus.
Krisis finansial sempat menghantam klub ini di akhir 1990-an hingga membuat mereka terpecah menjadi dua tim berbeda, Kairat-CSKA yang mendapat dukungan militer, dan Kairat SHPFC yang berjalan dengan sponsor swasta.
Baru pada tahun 2001, kedua entitas tersebut bersatu kembali.
Kebangkitan mulai terlihat ketika Kairat meraih gelar liga pada 2004, sebelum kembali jatuh ke masalah keuangan dan sempat terdegradasi pada 2009.
Berita Terkait
-
Kans Chelsea di Liga Champions, Ini Calon Lawan Berat The Blues di Fase Grup
-
Arsenal Bersiap Hadapi Undian Liga Champions, Siapa Lawan Berat The Gunners?
-
Prediksi Undian Liga Champions: Arsenal, Chelsea, dan Liverpool Hadapi Skenario Seram
-
Jadwal Pertandingan Liga Champions Pekan Ini 26-28 Agustus 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Selamat Tinggal! Deretan Pemain Senior Timnas Indonesia yang Bakal Tergusur Jelang Piala Dunia 2030
-
Marselino Ferdinan Awali Babak Baru Kariernya di AS Trencin, Fokus Bangkit Rebut Kepercayaan Diri
-
Pundi-pundi AC Milan Tambah Gemuk, Sepakati Kontrak dengan Emirates Senilai Rp1,7 T
-
Selamat Tinggal Stadion Olimpico, Roma Bangun Markas Baru untuk Euro 2032
-
Jelang PSBS vs Persib, Bojan Hodak Singgung Sulitnya Pertahankan Gelar Juara
-
Argentina Cukur Puerto Rico 6-0, Lautaro Martinez Pecahkan Rekor Maradona
-
Roy Keane Kesal dengan Komentar Marcus Rashford: Kamu Biang Masalahnya!
-
Graham Arnold Soroti Ketidakadilan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Sindir Keuntungan Arab Saudi
-
Jelang Lawan PSBS Biak, Dokter Tim Ungkap Kondisi Pemain PersibBandungpersib
-
Donald Trump Ancam Pindahkan Venue Piala Dunia 2026, Ini Penyebabnya