- Penurunan Intensitas Permainan
- Start Meyakinkan Spanyol
- Fokus pada Pekerjaan Rumah Spanyol
Suara.com - Spanyol memulai langkah di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Bulgaria.
Namun, alih-alih larut dalam euforia, pelatih Luis de la Fuente justru menegaskan bahwa La Roja masih punya banyak pekerjaan rumah.
Dalam konferensi pers usai laga di Stadion Vasil Levski, Sofia, De la Fuente menyampaikan kepuasannya atas performa babak pertama, tetapi juga menyoroti turunnya intensitas permainan setelah jeda.
“Kami menjalani babak pertama yang sangat bagus, dengan intensitas tinggi, banyak peluang, dan penguasaan bola yang efektif,” ujar De la Fuente dikutip dari Mundo Deportivo.
“Namun, di babak kedua kami kehilangan sedikit ketajaman dan kesegaran. Itu hal yang wajar di awal musim, tapi jelas kami masih harus banyak berbenah.”
Tiga gol Spanyol—dari Ferran Torres, Marc Cucurella, dan Mikel Oyarzabal—semua tercipta di paruh pertama.
Setelah itu, tempo permainan La Roja terlihat menurun.
Menurut De la Fuente, kondisi itu sering terjadi dalam sepak bola, di mana tim yang sudah unggul cenderung terbawa ritme lawan.
“Siapa pun yang pernah bermain bola tahu rasanya. Saat sudah unggul jauh, secara alami ada kecenderungan untuk mengendur. Kami mencoba mengembalikan ritme dengan memasukkan Rodri dan Dani Carvajal, tetapi jalannya pertandingan tidak lagi seintens sebelumnya. Meski begitu, kembalinya mereka ke lapangan adalah kabar bagus,” jelasnya.
Baca Juga: Gol Oyarzabal, Cucurella, dan Merino Bawa Spanyol Menang 3-0 Lawan Bulgaria di Sofia
Salah satu sorotan besar dari laga ini adalah kembalinya Rodri setelah cedera panjang.
Namun, De la Fuente juga memberi pujian pada Martín Zubimendi yang mampu menjadi pesaing serius di posisi gelandang bertahan.
“Ini kabar yang sangat baik bagi kami. Spanyol punya Rodri, yang mungkin gelandang bertahan terbaik dunia, dan Zubimendi yang bisa jadi nomor dua terbaik di posisinya. Persaingan sehat ini membuat tim semakin kuat,” kata pelatih berusia 63 tahun itu.
De la Fuente menegaskan bahwa kemenangan atas Bulgaria hanyalah awal.
Ujian sebenarnya menanti pada laga berikutnya kontra Turki, Minggu mendatang.
“Turki jelas lawan yang berbeda, dengan level tantangan yang lebih tinggi. Kami harus tampil lebih baik lagi. Target kami bukan sekadar menang, tetapi juga menunjukkan permainan yang konsisten di setiap pertandingan,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Prediksi Barcelona vs Olympiakos: Hansi Flick Waspadai Kejutan Thrylos
-
Cerita Calon Pelatih Timnas Indonesia Akira Nishino Jadi Penyusup: Kalau Ketahuan Bisa Mati
-
Tuah Pemain Keturunan Indonesia, Jairo Riedewald Bawa Sheffield Raih Kemenangan Perdana
-
Alex Pastoor Sebut Jordi Cruyff dan Alexander Zwiers Ikut Didepak PSSI
-
Statistik Masatada Ishii Selama Tangani Thailand, Cocok Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia?
-
Rumor ke Timnas Indonesia, Frank de Boer Dicap Pelatih Tak Kompeten oleh Eks Timnas Brasil
-
Berapa Duit yang Harus Dikeluarkan Persib Bandung untuk Datangkan Joey Pelupessy?
-
Ikuti Timnas Indonesia, Thailand Pecat Pelatih Masatada Ishii
-
PSSI Diminta Menghadap Menpora Erick Thohir, Ada Apa?
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan