Bola / Bola Indonesia
Senin, 08 September 2025 | 13:19 WIB
Patrick Kluivert (kitagaruda)
Baca 10 detik
  • Patrick Kluivert bawa angin segar untuk strategi Timnas Indonesia.
  • Formasi baru memberi harapan besar menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026.
  • Laga melawan Lebanon jadi ujian penting konsistensi sistem Kluivert.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Patrick Kluivert langsung membuat gebrakan bersama Timnas Indonesia.

Pelatih asal Belanda itu menggunakan FIFA Matchday September 2025 untuk mencoba formasi baru.

Sebelumnya, Kluivert belum pernah bereksperimen karena harus menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pada laga resmi, ia masih mempertahankan pola warisan Shin Tae-yong dengan formasi 3-4-3.

Namun kali ini, Timnas Indonesia tampil berbeda saat melawan Taiwan.

Eksperimen Taktik Baru

Pada laga di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jumat 5 September 2025, Kluivert menurunkan formasi empat bek.

Formasi 4-2-3-1 menjadi pilihan dengan Rizky Ridho dan Jordi Amat sebagai duet bek tengah.

Di sisi sayap pertahanan, Yakob Sayuri dan Shayne Pattynama dipercaya mengisi posisi penting.

Baca Juga: Di Luar Prediksi! Arab Saudi Kirim Sinyal Timnas Indonesia Mungkin Gagal ke Piala Dunia 2026

Saat bertahan, skema berubah menjadi 4-4-2 untuk menjaga keseimbangan.

Eksperimen ini langsung menarik perhatian publik sepak bola nasional.

Alasan Perubahan Formasi

Patrick Kluivert mengakui perubahan ini merupakan keinginan lamanya.

"Saya tidak langsung menjawab sebelumnya tetapi ini adalah gaya bermain yang memang saya inginkan," ujar Patrick Kluivert.

Menurutnya, waktu pemusatan latihan sebelumnya sangat terbatas.

Pemain datang dari klub dan negara berbeda sehingga adaptasi sulit dilakukan.

Kini, ia merasa waktunya tepat untuk menerapkan strategi barunya.

Hasil Eksperimen Positif

Kemenangan atas Taiwan menjadi bukti awal formasi baru berjalan baik.

Patrick Kluivert menilai para pemain cepat memahami arahan taktik.

"Sekarang saya tahu para pemain bisa melakukannya. Ini sudah lama menjadi keinginan saya untuk menggunakan sistem tersebut," katanya.

Ia menilai para pemain terhubung lebih baik dibanding sistem sebelumnya.

Namun ia mengingatkan bahwa masih ada detail yang perlu disempurnakan.

Fokus Jangka Panjang

Kluivert menegaskan perubahan ini bukan sekadar eksperimen singkat.

Ia berambisi menjadikan gaya ini sebagai ciri khas Timnas Indonesia.

Harapannya, Timnas Indonesia mampu tampil konsisten dengan sistem baru ini.

Kluivert juga menekankan pentingnya fokus dalam setiap pertandingan.

Tantangan berikutnya adalah menghadapi Lebanon di Surabaya pada Senin 8 September 2025.

"Ya, tentu saja ini sistem lain yang akan kami terapkan. Tetapi melawan Lebanon, saya tidak akan mengubah sistem," ujarnya.

Menurutnya, fokus utama adalah menyempurnakan detail dari sistem yang sudah berjalan.

Load More