Bola / Bola Indonesia
Kamis, 11 September 2025 | 18:25 WIB
Mohanad Ali (Instagram/mohanad.ali)
Baca 10 detik
  • Mohanad Ali mencetak gol penentu kemenangan Irak di final Piala Raja melawan Thailand, namun mendapat kartu merah karena tekel keras pada Chanathip Songkrasin.
  • Usai laga, ia meminta maaf kepada pelatih Graham Arnold dan Presiden Federasi Irak, Adnan Dirjal, serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
  • Pelatih menasihati Ali agar bisa lebih mengendalikan diri, karena Timnas Irak butuh fokus menghadapi playoff Kualifikasi Piala Dunia 2026.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Striker Timnas Irak, Mohanad Ali, membuat janji penting usai insiden kartu merah kontroversial pada final Piala Raja melawan Thailand, Minggu (7/9/2025).

Dalam laga itu, Ali mencetak gol tunggal kemenangan Irak lewat sundulan pada menit ke-74. Namun, pada masa tambahan waktu, ia diganjar kartu merah setelah melakukan tekel keras kepada bintang Thailand, Chanathip Songkrasin.

Menurut laporan WinWin, usai pertandingan Ali terlihat kecewa dan merasa bersalah. Ia langsung berbicara dengan pelatih Timnas Irak, Graham Arnold, serta Presiden Federasi Sepak Bola Irak, Adnan Dirjal.

Ali mengakui dirinya kehilangan kontrol atas emosi saat insiden terjadi. Ia meminta maaf kepada pelatih dan federasi, sekaligus berjanji tidak akan mengulangi tindakan serupa di laga-laga mendatang.

Terutama dalam pertandingan round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Timnas Indonesia dan Arab Saudi.

"Muhannad Ali memberi tahu Arnold bahwa dia kehilangan kendali atas reaksinya dan tidak tahu mengapa dia melakukan intervensi ini, karena itu adalah tindakan yang seolah-olah tidak disengaja," kata seorang sumber kepada WinWin.

"Jadi dia meminta maaf yang keras kepada pelatih dan presiden Federasi Irak, dan pada saat yang sama membuat janji bahwa dia tidak akan mengulangi apa yang dia lakukan, terutama karena tim nasional Irak akan bermain di Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026," imbuhnya.

Pelatih Graham Arnold pun memberi nasihat kepada anak asuhnya itu agar bisa lebih mengendalikan diri di lapangan. Arnold menegaskan bahwa ia ingin Timnas Irak tampil dengan semangat tinggi, namun tetap membedakan antara agresivitas dengan permainan kasar.

Janji ini menjadi penting bagi Ali, mengingat Timnas Irak tengah bersiap menghadapi playoff Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Juga: Respons Pujian Pelatih Korsel, Kiper Timnas Indonesia U-23 Pilih Merendah

Load More