- Persiapan Timnas Indonesia minim karena pemain Eropa baru bergabung dua hari jelang laga kontra Arab Saudi.
- Shin Tae-yong sudah pernah memperingatkan kelemahan Garuda dalam mengantisipasi bola mati.
- Arab Saudi kini diperkuat Nicolas Jover, spesialis set-piece Arsenal, yang bisa jadi senjata mematikan melawan Indonesia.
Suara.com - Timnas Indonesia tengah menghadapi jalan terjal jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bukan hanya soal persiapan yang timpang, Garuda juga dihantui masalah lama: rapuh menghadapi bola mati, yang pernah jadi mimpi buruk saat dibantai Australia di Sydney, Maret 2025 lalu.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan kabar kurang menyenangkan terkait pemusatan latihan (TC) skuat Garuda.
Ia memastikan sebagian besar pemain yang berkarier di Eropa baru bisa mendarat di Indonesia atau Arab Saudi pada 6 Oktober 2025.
Padahal, laga pembuka kontra tuan rumah Arab Saudi di King Abdullah Sports City Stadium akan digelar hanya dua hari setelahnya.
“Tentu banyak pemain juga yang baru bisa mendarat yang bermain di Eropa itu tanggal 6 (Oktober),” kata Erick Thohir di Stadion GBK, Selasa (16/9/2025).
Kondisi ini membuat Patrick Kluivert dan staf kepelatihan kesulitan mematangkan strategi.
“Jadi seperti di Australia tanggal 7 latihan tanggal 8 main,” lanjut Erick, mengingatkan pengalaman buruk kala Garuda dibantai 1-5 oleh Australia di Sydney karena minim persiapan.
Shin Tae-yong, pelatih sebelumnya, pernah menyoroti kelemahan Timnas Indonesia dalam mengantisipasi bola mati.
Baca Juga: Liga Champions Asia Elite Jadi Ajang Bentrok Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia dan Malaysia
Ia menyebut kekalahan telak dari Australia pada Maret lalu banyak disebabkan buruknya organisasi pertahanan menghadapi set-piece.
“Sangat disayangkan sekali kita kebobolan dari set-piece, mungkin karena pelatih Patrick enggak punya banyak waktu latihan antisipasi dari set-piece,” ujar STY pada Maret lalu.
Menurutnya, minim waktu persiapan membuat Garuda terlalu sering lengah dalam momen bola mati.
Celah ini kini bisa kembali terbuka, apalagi lawan yang dihadapi adalah Arab Saudi dengan tambahan amunisi baru.
Media Riyadiya TV melaporkan bahwa Arab Saudi resmi merekrut Nicolas Jover, pelatih spesialis bola mati Arsenal.
Sejak bergabung dengan The Gunners pada 2021, Jover telah membantu tim London Utara mencetak lebih dari 70 gol lewat skema set-piece.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Duduk Perkara Wasit Kuwait Haram Pimpin Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Emil Audero Kalahkan David de Gea dalam Statistik Penyelamatan Serie A
-
Media Italia Terheran-heran Emil Audero Bisa Bikin Panik Bintang Serie A, Padahal Ini yang Terjadi
-
Timnas Indonesia Tolak Pakai Hotel yang Disiapkan Panitia Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Tanda-tanda Keanehan Mauro Zijlstra di Sini, Kok Bisa Jadi Andalan Timnas Indonesia Padahal...
-
2 Kabar Buruk dari AFC Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Upaya Jegal Timnas Indonesia?
-
Termasuk Mauro Zijlstra, Satu Lagi Pemain Lokal Jadi Poacher Timnas Indonesia Gantikan Ole Romeny
-
Minta Gaji Terlalu Tinggi, Petinggi PSG Ungkap Alasan Jual Gianluigi Donnarumma