Bola / Liga Inggris
Minggu, 21 September 2025 | 16:12 WIB
Marco Materazzi saat bermain di Liga Inggris bersama Everton [Tangkap layar X]
Baca 10 detik
  • Everton merekrut Materazzi dengan harapan besar, namun performanya lebih sering diwarnai kartu merah dan kesulitan adaptasi
  • Hambatan bahasa, gaya hidup di Liverpool yang tak cocok, serta sifat pendiam membuat Materazzi sulit berbaur
  • Meski hanya semusim dan dianggap gagal di Everton, pengalaman tersebut menjadi titik penting dalam perjalanan karier Materazzi 

Rekan setimnya mengingat Materazzi sebagai sosok pendiam, penyendiri, dan sulit berbaur.

Kisah paling unik datang saat tur pramusim di Tuscany, ketika rekan-rekannya tak boleh makan di restoran hotel, Materazzi justru ditemukan duduk sendirian di lobi, hanya dengan semangkuk tomat.

Akhir yang Tak Terhindarkan

Musim 1998/1999 berakhir dengan Everton nyaris terdegradasi lagi, sebelum diselamatkan oleh pinjaman Kevin Campbell.

Dengan kondisi finansial klub yang memburuk, Materazzi dijual kembali ke Perugia setelah hanya satu musim.

Ia kemudian melanjutkan kariernya hingga mencapai puncak kejayaan bersama Inter Milan dan Timnas Italia.

Bagi Everton, Materazzi hanyalah bagian dari eksperimen gagal.

Tapi bagi Materazzi sendiri, masa singkat itu menjadi pelajaran berharga tentang kerasnya sepak bola Inggris dan bagaimana rasanya menjadi orang asing di negeri baru.

Kontributor: M.Faqih

Baca Juga: Debut Jadi Penyanyi, Barbie Arzetta Rilis Lagu Menahan Rindu

Load More