- Ballon d’Or 1995 menjadi titik sejarah penting dengan kemenangan George Weah sebagai pemain non-Eropa pertama yang meraih penghargaan
- Patrick Kluivert tampil mengejutkan di usia muda, berhasil masuk lima besar Ballon d’Or 1995
- Karier Kluivert sarat prestasi di level klub dan timnas, mulai dari gol penentu di final Liga Champions 1995 hingga pencapaian sebagai top skor sepanjang masa Belanda
Suara.com - Tahun 1995 menjadi salah satu edisi Ballon d’Or paling bersejarah. Di tahun itu juga, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert jadi pemain termuda yang hampir meraih gelar itu.
Untuk pertama kalinya, penghargaan individu paling prestisius di sepak bola dunia tidak lagi terbatas bagi pemain Eropa, melainkan terbuka bagi seluruh pesepak bola dunia.
Dan hasilnya? Nama George Weah, striker asal Liberia, sukses mencatatkan sejarah sebagai pemain non-Eropa pertama yang meraih Ballon d’Or.
Weah, yang kala itu tampil gemilang bersama Paris Saint-Germain dan kemudian AC Milan, unggul telak dalam voting.
Karismanya sebagai penyerang komplet, kecepatan, kekuatan fisik, dan penyelesaian akhir yang tajam membuatnya tak terbantahkan di posisi teratas.
Di bawah Weah, nama besar lain turut menghiasi daftar. Jurgen Klinsmann, penyerang asal Jerman yang bersinar bersama Tottenham Hotspur dan Bayern Munich, menempati peringkat kedua.
Sementara ikon Finlandia, Jari Litmanen, yang menjadi motor serangan Ajax Amsterdam, melengkapi podium di posisi ketiga.
Nama-nama muda berbakat juga mulai mencuat kala itu. Alessandro Del Piero (Juventus) berada di posisi keempat, sedangkan Patrick Kluivert berada di peringkat kelima.
Pelatih Timnas Indonesia itu ungguli nama beken seperti Paolo Maldini, Gianfranco Zola, Marc Overmars, hingga Michael Laudrup yang berada di 10 besar Ballon d’Or 1995.
Baca Juga: Sang Ayah Siapkan Pesta! Isyarat Lamine Yamal Jadi Peraih Ballon dOr 2025?
Walau tak pernah meraih trofi individu bergengsi itu, kehadiran Kluivert saat itu di lima besar pada usia sangat muda sudah cukup membuktikan kualitasnya.
Bintang Muda Ajax yang Cetak Sejarah di Final Liga Champions
Lahir di Amsterdam pada 1 Juli 1976 dari ayah berdarah Suriname dan ibu asal Curacao, Kluivert tumbuh dengan sepak bola jalanan.
Bakatnya terpantau Ajax sejak usia tujuh tahun dan ditempa di akademi La Masía versi Belanda itu.
Debutnya di tim utama Ajax pada 1994 langsung diwarnai gol.
Namun momen terbesar datang setahun kemudian, ketika ia baru berusia 18 tahun.
Berita Terkait
-
Sang Ayah Siapkan Pesta! Isyarat Lamine Yamal Jadi Peraih Ballon dOr 2025?
-
Skandal! Pemenang Ballon dOr 2025 Bocor, Lamine Yamal Kalahkan Dembele?
-
Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Legenda Arab Saudi Ragu dengan Pelatih Timnya
-
Bos Venezia Bongkar Fakta Lain di Balik Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Kongkalikong Gelar Ballon dOr: Skandal 2013 Masih Jadi Misteri
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
Terkini
-
Rekor Arjen Robben Hancur, Harry Kane Cetak Sejarah 100 Kontribusi Gol Tercepat di Bayern Munchen
-
Persija Jakarta Tersungkur di Padang, Rizky Ridho Buka Suara soal Kartu Merah hingga Gol Dianulir
-
Gol Bunuh Diri Jordi Amat Bikin Geger, Disebut Netizen Layak Masuk Puskas Award
-
Sejarah! PSG Siap Kontrak Luis Enrique Seumur Hidup
-
John Herdman Pilih Timnas Indonesia, Media Honduras Akui PSSI Menang Telak
-
Dipermalukan Semen Padang, Mauricio Souza Akui Persija Tak di Level Terbaik
-
Pelatih Persija: Banyak Pemain Salah Passing, Kurang Kreatif dan Tidak Kuat Lawan Semen Padang
-
Kata-kata Pelatih Persija Usai Ditumbangkan Semen Padang
-
Perbandingan Ranking FIFA Timnas Indonesia, Vietnam dan Malaysia Per 23 Desember 2025
-
Satu Hal yang Bikin John Herdman Sudah Tolak Jadi Pelatih Timnas Indonesia