- Arab Saudi memanggil kembali Saud Abdulhamid jelang duel lawan Indonesia di Jeddah.
- Eks pemain AS Roma itu jadi salah satu senjata utama di sisi kanan Green Falcons.
- Indonesia perlu strategi khusus untuk meredam kecepatan dan eksplosivitasnya.
Suara.com - Persaingan Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 semakin ketat. Arab Saudi, Irak, dan Timnas Indonesia dipastikan akan bertarung habis-habisan demi satu tiket otomatis ke putaran selanjutnya.
Laga pembuka mempertemukan Arab Saudi kontra Indonesia di Jeddah pada 9 Oktober 2025.
Jelang duel itu, Green Falcons mendapatkan tambahan amunisi penting.
RC Lens resmi melepas pemain sayap kanan, Saud Abdulhamid, untuk bergabung dengan skuad Arab Saudi.
Pemain berusia 25 tahun itu akan tiba di Jeddah pada 5 Oktober, hanya empat hari sebelum pertandingan melawan Garuda.
Keterlambatan ke kamp timnas terjadi karena Lens masih harus melakoni laga Ligue 1 kontra Auxerre.
Setelah pertandingan itu, Abdulhamid langsung terbang ke Arab Saudi.
“Pelatih Herve Renard kembali memanggil Abdulhamid ke skuad utama,” tulis media lokal Arriyadiyah.
Abdulhamid bukan nama asing di sepak bola internasional. Ia pernah memperkuat Al Hilal, sempat membela AS Roma musim lalu dengan delapan penampilan di berbagai kompetisi, termasuk Liga Europa, dan kini menjadi bagian penting RC Lens di Ligue 1 Prancis.
Baca Juga: Prestasi Manis Indra Sjafri di ASEAN, Kembali Berjaya di SEA Games 2025?
Bersama Lens musim ini, ia sudah tampil lima kali dan mencatat satu assist.
Saat ini klubnya duduk di peringkat ketujuh klasemen sementara dengan 10 poin.
Abdulhamid juga mengukir sejarah sebagai pemain Arab Saudi pertama yang tampil di turnamen elite Eropa.
Pengalamannya jelas jadi nilai tambah bagi Green Falcons.
Kecepatan dan eksplosivitas Abdulhamid di sisi kanan menjadikannya salah satu senjata utama Arab Saudi.
Hingga kini, ia sudah mengoleksi 38 caps bersama timnas sejak debut pada 2019.
Momen terbaiknya tercipta di Piala Dunia 2022 Qatar, ketika ia tampil penuh saat Arab Saudi membuat kejutan besar dengan mengalahkan Argentina 2-1.
Menariknya, Abdulhamid juga selalu diturunkan ketika Saudi berhadapan dengan Indonesia sebelumnya.
Hal itu membuat skuad Garuda harus benar-benar siap mengantisipasi pergerakan sang pemain.
Kehadiran Abdulhamid tentu menjadi sinyal bahaya besar.
Timnas Indonesia wajib menyiapkan strategi khusus agar bisa menahan laju Green Falcons di laga pembuka nanti.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Deportivo Alaves Pertimbangkan Tuntut FAM usai Facundo Garces Disanksi FIFA?
-
Pemain Keturunan Batak Ngebet Bela Timnas Indonesia Usai Dikontrak Melbourne City
-
Ah Greget! Pemain Keturunan Rp 5,21 Miliar Hampir Bikin Gila Liga Eropa Karena...
-
Nova Arianto Ikut Bangga dengan Pencapaian Mathew Baker
-
Legenda Liverpool John Barnes Bangkrut, Terlilit Utang Rp33 Miliar
-
Kata-kata Mathew Baker yang Dapat Kontrak Perdana di Klub Saudara Manchester City
-
Pelan Tapi Pasti, Nathan Tjoe-A-On Bawa Willem II On The Way Tembus Eredivisie
-
4 Fakta Menarik di Balik Kontrak Profesional Mathew Baker Bersama Melbourne City
-
Aymen Hussein Melempem, Striker Muda Irak Bisa Jadi Ancaman Serius untuk Timnas Indonesia
-
Kata-kata Pratama Arhan Usai Dibuang Timnas Indonesia, Sindir Keputusan Patrick Kluivert: Meski Saya