-
Deportivo Alaves mempertimbangkan langkah hukum usai Facundo Garces dijatuhi sanksi larangan bermain 12 bulan oleh FIFA.
-
Klub Spanyol itu bisa membawa kasus ke CAS atau menuntut FAM jika terbukti ada kesalahan dokumen.
-
Kehilangan Garces jadi pukulan besar karena ia selalu tampil sejak awal musim La Liga dan jadi pilar utama Alaves.
Suara.com - Masalah yang menimpa bek Deportivo Alaves, Facundo Garces, tampaknya belum akan berakhir. Klub asal Spanyol itu disebut tengah mempertimbangkan langkah hukum setelah sang pemain dijatuhi sanksi larangan bermain oleh FIFA.
Larangan tersebut membuat Garces, yang selama ini jadi pilar utama, absen saat Alaves kalah 0-1 dari Mallorca pada jornada ketujuh La Liga. Situasi ini memunculkan kekhawatiran besar bagi klub karena kehilangan salah satu bek andalan bisa berdampak pada stabilitas tim dan hasil pertandingan ke depan.
FIFA sebelumnya menjatuhkan hukuman larangan beraktivitas selama 12 bulan kepada sejumlah pemain naturalisasi Malaysia, termasuk Garces. Sanksi itu berkaitan dengan dugaan pelanggaran dalam proses administrasi dokumen.
Meski begitu, Alaves menegaskan tetap menghormati keputusan FIFA. Namun, manajemen klub juga menekankan prinsip praduga tak bersalah bagi Garces dan meminta adanya penyelidikan lebih mendalam mengenai kasus ini.
Pertimbangan Langkah Hukum
Media Vietnam, Soha, mengutip laporan AS, menyebut bahwa jajaran direksi Alaves saat ini sedang mengkaji kemungkinan untuk mengambil langkah hukum.
Klub bisa menuntut kompensasi kepada FIFA maupun Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bila masalah ini terus berlarut-larut dan merugikan tim, baik dari sisi performa maupun perencanaan skuad.
Sejak awal musim, Garces selalu tampil dalam setiap laga La Liga. Kehilangannya jelas meninggalkan celah besar di lini pertahanan Alaves yang memang minim opsi.
Jika nantinya Alaves menilai keputusan FIFA tidak didukung alasan yang kuat, mereka bisa membawa perkara ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Baca Juga: Timnas Malaysia dan Ambisi Meraih Kejayaan dengan Cara Instan yang Berujung Mimpi Buruk
Namun, jika terbukti kesalahan bersumber dari dokumen yang diajukan FAM, maka federasi tersebut bisa dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab.
Menunggu Banding
Saat ini, FAM memiliki waktu sepuluh hari untuk mengajukan banding atas keputusan FIFA. Jika upaya itu tidak membuahkan hasil positif, Alaves diperkirakan akan mengambil langkah hukum lebih tegas demi melindungi kepentingan klub.
Kasus ini bukan hanya membuat Garces terpinggirkan, tetapi juga berdampak pada beberapa pemain naturalisasi Malaysia lain yang untuk sementara tidak bisa dimainkan oleh klubnya masing-masing.
Situasi ini menimbulkan perdebatan lebih luas soal transparansi dan ketepatan prosedur dalam pengelolaan pemain naturalisasi, sebuah isu yang semakin sensitif dalam dunia sepak bola modern.
Berita Terkait
-
Timnas Malaysia dan Ambisi Meraih Kejayaan dengan Cara Instan yang Berujung Mimpi Buruk
-
Harimau Malaya Kocar-Kacir! 7 Pemain Dihukum FIFA, Bisa Menang Lawan Laos?
-
Jejak Hitam Malaysia di FIFA: Dari Kerusuhan Suporter hingga Skandal Naturalisasi
-
Malaysia Wajib Tahu! Erick Thohir Beberkan Isi Pembicaraan Prabowo dengan Presiden FIFA
-
FIFA Hantam FAM, Pakar Hukum Ungkap Celah Malaysia Bisa Menang Banding
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Timnas Indonesia U-22 Takluk 0-3 dari Mali: Indra Sjafri Banyak PR Jelang SEA Games 2025
-
Toni Kroos Tegas: Arda Guler Bukan Penerus Saya di Real Madrid
-
Lamine Yamal Desak Barcelona dan Spanyol Berdamai Demi Laga Melawan Lionel Messi
-
Badai Cedera Hantam Chelsea! Enzo Maresca Pusing Berat
-
Giovanni van der Poel, Pemain Keturunan Indonesia Junior Dean James di Go Ahead
-
Timnas U-22 Indonesia Tertinggal 0-2 dari Mali, Banyak Peluang Nihil Gol
-
Disingkirkan Amorim, Masa Depan Kobbie Mainoo di Manchester United Kian Suram
-
Charly van Oosterhout, Wonderkid Ajax Keturunan Indonesia: Kakek Lahir di Sorong
-
Norwegia Hampir Pasti ke Piala Dunia 2026, Erling Haaland Menggila di Ruang Ganti
-
Jesse Lingard Tak Menyesal Tinggalkan MU Kini Hidup Mewah di Korea bak Bintang K-Pop