- FIFA jatuhkan sanksi larangan 12 bulan dan denda ke tujuh pemain Malaysia.
- Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) ikut kena denda Rp6,3 miliar.
- Meski krisis, Harimau Malaya tetap fokus pada laga kualifikasi kontra Laos.
Suara.com - Timnas Malaysia sedang menghadapi situasi pelik. Tujuh pemain naturalisasi mereka resmi dihukum FIFA dengan larangan tampil selama 12 bulan serta denda individu sebesar CHF2.000 (sekitar Rp34 juta).
Situasi ini jelas memukul persiapan Harimau Malaya jelang laga penting Kualifikasi Piala Asia 2027.
Nama-nama besar seperti Joao Figueiredo, Jon Irazabal, Hector Hevel, hingga Rodrigo Holgado dipastikan tidak bisa diturunkan.
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) pun tak luput dari sanksi, dengan denda mencapai CHF350.000 atau sekitar Rp6,3 miliar.
Meski badai menghantam, CEO Timnas Malaysia, Rob Friend, menegaskan skuad tetap menatap ke depan.
Ia memastikan seluruh konsentrasi tim kini terfokus untuk menghadapi Laos, yang akan digelar dua kali pada Oktober mendatang—pertama di Vientiane (9 Oktober) dan kemudian di Stadion Nasional Bukit Jalil (14 Oktober).
“Sebagai Harimau Malaya, fokus penuh kami adalah terhadap perjalanan ke depan,” tegas Rob Friend, dikutip dari Berita Harian.
"Mempersiapkan pasukan yang kuat untuk kualifikasi serta memastikan disiplin, profesionalisme, dan prestasi di atas lapangan mencerminkan kebanggaan negara."
Ia juga menegaskan bahwa FAM sudah bergerak cepat menempuh jalur banding atas keputusan FIFA tersebut.
Baca Juga: Nasib Facundo Garces di Klub Sudah Ditentukan, Mirip Mees Hilgers di FC Twente
“Kami menghormati proses banding yang sedang berjalan dan percaya proses itu akan menghasilkan keputusan yang adil," kat Rob Friend.
"Harimau Malaya tetap bersatu, berdiri bersama pemain, pelatih, dan staf untuk melangkah ke depan dengan tujuan yang jelas,” ujarnya.
Absennya tujuh pemain inti tentu membuat pelatih Peter Cklamovski harus mencari solusi baru.
Selama ini, nama seperti Figueiredo, Holgado, hingga Machuca menjadi tumpuan di lini depan.
Kini, Cklamovski dipaksa meracik strategi segar dengan mengandalkan tenaga pemain lokal dan rotasi dari skuad tersisa.
Krisis ini menjadi ujian besar bagi Harimau Malaya. Pertandingan melawan Laos akan menjadi pembuktian apakah Malaysia bisa tetap kompetitif meski kehilangan banyak pilar penting.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Sama-sama Berburu Timur Kapadze, Timnas Indonesia Harus Bersaing dengan Klub ini
-
Diminta Fans Arsenal Tinggalkan Manchester United, Matheus Cunha Beri Jawaban Menohok
-
Didenda Rp115 Juta, Manajemen Persib Bandung Buka Suara
-
Skill Mematikan Luke Vickery, Pemain Keturunan Indonesia: Saya Suka Menantang Lawan!
-
Bang Jay Junior! Nenek Lahir di Jatinegara, Jay de Longte The Next Thom Haye
-
Bocah Ajaib Belanda-Bali! Joaquin Schouten, Gelandang Feyenoord Mulai Curi Perhatian Eropa
-
Robert Lewandowski Galau di Ujung Karier: Tinggalkan Barcelona atau Pensiun?
-
3 Fakta Menarik Gol Rizky Ridho Masuk FIFA Puskas Award 2025
-
Robbie Fowler Bongkar Penyebab Liverpool Anjlok, Singgung Duit Rp1,3 Triliun
-
Ronald Koeman Murka Usai Belanda Ditahan Polandia, Virgil van Dijk Kena Semprot