- FIFA denda FAM Rp1,8 miliar dan larang tujuh pemain tampil 12 bulan.
- Legenda M. Karathu menyebut kasus ini memalukan sekaligus aib besar.
- Karathu desak FAM fokus pembinaan pemain lokal, bukan naturalisasi instan.
Suara.com - FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Federasi sepak bola dunia itu mendenda FAM sebesar 350.000 franc Swiss (sekitar Rp1,8 miliar) dan menjatuhkan larangan bermain selama 12 bulan kepada tujuh pemain akibat dugaan pelanggaran dalam dokumen naturalisasi.
Kondisi Negeri Jiran itu membuat legenda sepak bola Malaysia, M. Karathu geram dan buka suara.
Mantan pelatih Perak dan Kelantan itu menyebut skandal itu bisa jadi aib buat Malaysia.
“Jika benar terjadi kecurangan dalam proses pendaftaran pemain, ini bukan hanya memalukan, tapi juga aib besar bagi sepak bola Malaysia,” tegas Karathu dikutip dari Thestar.my
Karathu menilai kasus ini menimbulkan pertanyaan besar terkait mekanisme perekrutan pemain keturunan.
Ia mempertanyakan mengapa sebagian besar dari mereka baru memilih membela Malaysia di usia 28 atau 29 tahun.
“Kita harus tahu bagaimana proses ini dilakukan. Apakah melalui agen? Mengapa baru di usia hampir 30 tahun mereka memutuskan bermain untuk Malaysia?” ujarnya.
Dengan pengalaman lebih dari lima dekade di dunia sepak bola, Karathu menegaskan pentingnya transparansi.
Baca Juga: Tegas! Laman Transfermarkt Langsung Hapus 7 Pemain Bermasalah dari Skuat Timnas Malaysia
Menurutnya, FIFA tidak mungkin menjatuhkan sanksi tanpa bukti kuat.
“FAM pasti akan mengajukan banding, tapi tetap saja harus ada jawaban. Publik berhak tahu siapa yang bertanggung jawab dalam kasus ini,” tambahnya.
Lebih jauh, Karathu menilai skandal ini mencerminkan masalah struktural sepak bola Malaysia.
Ia menyoroti kurangnya pembinaan jangka panjang dan ketergantungan berlebihan pada pemain asing atau naturalisasi, yang justru menghambat perkembangan talenta lokal.
“Dulu, ketika Tunku Abdul Rahman menjadi Presiden AFC, kita punya Turnamen Merdeka yang membangun generasi pesepak bola Malaysia. Sekarang, stadion makin sepi dan liga kita lebih banyak mengandalkan pemain impor,” katanya.
Padahal, menurutnya, Malaysia memiliki banyak pemain muda berbakat yang hanya perlu diberi kesempatan serta didikan teknis yang tepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Putra John Herdman Pernah Kalahkan Timnas Indonesia di GBK Sebelum Ayahnya Dilirik PSSI
-
Rahasia Taktik Mikel Arteta: Mengapa Arsenal Begitu Perkasa Sepanjang 2025?
-
Momentum Horor Cedera Parah Ditekel Pemain Arema FC Tak Bisa Dilupakan Ole Romeny
-
Gary Neville Bongkar Kesalahan Ruben Amorim, Formasi 3-4-3 Bikin MU Mandek
-
Mikel Arteta Puas Arsenal Hentikan Rekor Menang Aston Villa Demi Takhta Juara Paruh Musim
-
Gawang Dirobek 4 Pemain Arsenal, Emiliano Martinez Ribut dengan Fans The Gunners
-
Sebelum Resmikan John Herdman, PSSI Masih Pertimbangkan Giovanni van Bronckhorst
-
Timnas Indonesia 'Effect'. Media Belanda Geleng-geleng Lihat Lonjakan Followers Ole Romeny
-
Persija Jakarta Berburu Pemain Baru Putaran 2 Super League, Intip Daftar Belanja Mauricio Souza
-
Drawing ACL Two 2025/2026: Persib Jumpa Ratchaburi, Beckham Sebut Perjalanan Jadi Faktor Untung