Bola / Bola Dunia
Rabu, 01 Oktober 2025 | 18:18 WIB
Kebijakan Liar Naturalisasi Malaysia: Rekrut Pemain Pengangguran [Instagram Facundo Garces]
Baca 10 detik
  • FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada FAM dan tujuh pemain Malaysia akibat pelanggaran Artikel 22 Kode Disiplin FIFA
  • Hukuman ini menjadi pukulan besar bagi Harimau Malaya, yang harus menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2027 tanpa tujuh pemain utama.
  • Jamal mendesak adanya reformasi besar di tubuh FAM, menegaskan bahwa kasus ini tidak hanya merusak tim nasional, tetapi juga karier para pemain. 

Suara.com - Legenda Malaysia, Jamal Nasir Ismail buka suara perihal sanksi berat yang dijatuhkan FIFA kepada FAM dan 7 pemain.

FIFA menganggap Federasi Sepak Bola Malaysia, FAM bersalah melanggar Artikel 22 Kode Disiplin FIFA terkait pemalsuan dokumen.

Akibatnya, tujuh pemain dijatuhi sanksi larangan bermain selama satu tahun. Selain larangan bermain, para pemain juga dikenai denda sebesar 2.000 franc Swiss, sementara FAM harus membayar 350.000 franc Swiss.

Jamal Nasir Ismail, menyebut hukuman tersebut sebagai “tamparan keras” bagi sepak bola Malaysia.

Situasi ini semakin rumit karena Malaysia akan segera memulai kembali perjuangan di Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 dengan menghadapi Laos pada 9 Oktober mendatang.

FIFA Hantam FAM, Pakar Hukum Ungkap Celah Malaysia Bisa Menang Banding [@malaysia_nt]

“Ini hari kelam sepak bola Malaysia. Kita harus menghadapi kenyataan pahit dengan kehilangan tujuh pemain utama. FAM dan pelatih harus segera mencari formula baru untuk membangun tim yang solid,” kata Jamal dikutip dari Sinar Harian.

Jamal menilai, pelatih Malaysia, Peter Cklamovski, kini tidak punya pilihan selain mengandalkan pemain-pemain lokal.

Ia menekankan pentingnya membangun sinergi baru dan memberikan kepercayaan penuh kepada talenta dari kompetisi domestik.

“Kita harus yakin dengan kekuatan sendiri. Lupakan tujuh pemain yang digantung, sekarang waktunya memberi panggung bagi pemain lokal untuk membuktikan diri di level internasional,” ujarnya.

Baca Juga: Teka-Teki Ivar Jenner, Betul Cedera atau Memang Sengaja untuk Disingkirkan?

Menurutnya, skandal ini justru bisa menjadi momentum untuk menunjukkan potensi anak-anak muda Malaysia di panggung Asia.

Jamal juga mendesak agar FAM melakukan reformasi menyeluruh. Ia menilai hukuman FIFA ini tidak hanya merugikan tim nasional, tetapi juga merusak karier para pemain yang terkena sanksi.

“Mereka kehilangan waktu emas dalam karier profesional. Ini bukan sekadar hukuman, tapi juga menghancurkan prospek masa depan mereka,” katanya.

Karena itu, ia meminta pihak terkait di FAM untuk bertanggung jawab penuh.

“Tidak ada yang bisa lari dari tanggung jawab. Jika ada pihak yang gagal menjaga integritas, mereka sebaiknya berani mundur,” tegas Jamal.

Kontributor: Adam Ali

Load More