-
Coach Justin kritik keras PSSI soal akses media.
-
PSSI dinilai diskriminatif, prioritaskan akun luar negeri.
-
Jay Idzes dan Paes diwawancara jelang laga penting.
Persoalan utamanya adalah mengenai ketidakadilan dalam akses media dan diskriminasi yang nyata terhadap konten-konten lokal.
“Kita sudah lewat masa drama soal siapa pemain luar siapa pemain lokal. Semua sama, semua pejuang Garuda. Tapi kalau akses media cuma dikasih ke satu channel itu-itu saja, apa artinya?” tegasnya.
Coach Justin juga menceritakan pengalaman pribadinya saat mengajukan izin wawancara dengan pejabat Timnas Indonesia di Sydney beberapa waktu yang lalu.
Izin tersebut dibatalkan dengan alasan 'mengganggu pemain', padahal tak lama kemudian ada influencer yang bekerja sama dengan sponsor justru diperbolehkan masuk ke hotel.
“Saya enggak iri, tapi lucu aja. Waktu saya minta izin, katanya mengganggu pemain. Eh, beberapa hari kemudian ada konten sponsor bisa masuk hotel dan wawancara. Jadi ini sebenarnya regulasi atau relasi?” sindirnya.
Situasi ini memunculkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan penerapan regulasi oleh pihak PSSI.
Jay Idzes dan pemain lainnya seharusnya dilindungi dari gangguan, tetapi akses media justru diberikan secara selektif.
Menyoroti Kinerja Staf Pelatih Timnas dan Tuntutan Fair Play
Selain akses media, Coach Justin juga turut mengkritik susunan staf pelatih Timnas Indonesia yang dianggap 'gendut' namun belum terlihat efisien dalam bekerja.
Baca Juga: Patrick Kluivert Tak Sependapat Timnas Indonesia Dianggap Terlalu Dini Bersaing
Ia mengingatkan bahwa tanggung jawab atas performa tim tidak hanya berada di pundak Patrick Kluivert, tetapi juga harus dibagi bersama asisten pelatih seperti Denny Landzaat dan Alfons Groenendijk (Pastoor).
“Jangan cuma Kluivert yang diserang. Kalau semua keputusan diambil bareng, tanggung jawab juga harus bareng. Itu baru profesional,” ucapnya.
Melalui berbagai pernyataan ini, Coach Justin mendesak PSSI untuk segera meninjau ulang seluruh kebijakan terkait akses media dan perlakuan terhadap awak pers domestik.
Transparansi dan keadilan menjadi kunci utama untuk menjaga kepercayaan publik terhadap manajemen Timnas Indonesia dan federasi.
Coach Justin menuntut adanya perlakuan yang setara bagi semua pihak yang ingin mendukung dan meliput perjuangan skuad Merah Putih, termasuk wawancara dengan pemain seperti Jay Idzes.
“Kami enggak minta istimewa, tapi tolong fair. Kalau satu akun luar boleh, ya kasih juga kesempatan buat media lokal. Timnas ini bukan milik Belanda, tapi milik Indonesia,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Masa Depan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Gelap
-
Dear Shin Tae-yong, Kami Merindukanmu
-
Patrick Kluivert Tak Sependapat Timnas Indonesia Dianggap Terlalu Dini Bersaing
-
Gagal Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Patrick Kluivert Ungkap Nasibnya
-
Jay Idzes Bicara Masa Depan Timnas Indonesia Usai Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Desakan #PatrickOut Kian Menguat, Komika Mamat Alkatiri Serukan Perubahan Total di Timnas Indonesia
-
Pupuskan Langkah Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Ini Kata Zidane Iqbal
-
Patrick Kluivert Pilih Merenung Pikirkan Masa Depan Timnas Indonesia Setelah Gagal ke Piala Dunia
-
Jay Idzes: Wasit Rugikan Kami
-
Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert: Kami Lebih Baik dari Irak