Bola / Bola Indonesia
Selasa, 14 Oktober 2025 | 15:13 WIB
Media Korea menilai keputusan Erick Thohir memecat Shin Tae-yong sebagai blunder besar setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww]
Baca 10 detik
  • Media Korea Selatan menilai pemecatan Shin Tae-yong oleh Erick Thohir terbukti keliru.
  • Publik Indonesia menuntut Patrick Kluivert segera dipecat setelah kegagalan di kualifikasi.
  • Statistik membuktikan performa Shin jauh lebih baik dibanding Kluivert.

Suara.com - Media Korea Selatan, Chosun, menyoroti kegagalan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan menilai keputusan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memecat Shin Tae-yong sebagai langkah keliru.

Harapan besar untuk tampil di Piala Dunia 2026 akhirnya kandas setelah Indonesia kalah 0-1 dari Irak di King Abdullah Sports City, Jeddah, Sabtu (12/10) waktu Korea.

Dalam laga itu, tim asuhan Patrick Kluivert sebenarnya tampil cukup solid sebelum kebobolan lewat tendangan jarak jauh Zidane Iqbal pada menit ke-76.

Setelah gol tersebut, permainan Garuda berantakan. Para pemain terlihat kehilangan fokus, sementara Irak memperlambat tempo permainan.

Tambahan waktu 11 menit pun tak cukup bagi Indonesia untuk menyamakan skor.

Sebelumnya, Timnas Indonesia juga kalah dramatis 2-3 dari Arab Saudi setelah kebobolan di menit akhir.

Kegagalan beruntun itu memastikan langkah skuad Garuda terhenti di babak keempat kualifikasi.

Suasana di stadion pun memanas—botol-botol melayang dari tribune, dan salah satu staf Timnas Indonesia bahkan dikartu merah karena protes keras kepada wasit.

Menariknya, di tengah laga yang menegangkan, nama Shin Tae-yong justru bergema dari mulut para suporter Indonesia.

Baca Juga: Putra Patrick Kluivert Kritik Fans Timnas Indonesia: Menang Diangkat, Kalah Dihujat

Mereka meneriakkan nama mantan pelatih asal Korea Selatan itu sambil mengecam Kluivert. Usai laga, chant serupa masih terdengar di tribun stadion.

Media Korea, Chosun menulis bahwa publik Indonesia kini menuntut Kluivert dipecat, berdasarkan survei dari platform sepak bola lokal, Seasia Goal yang menggelar polling selama 24 jam.

Dari 52.878 partisipan, sebanyak 91,8% (48.614 suara) mendukung tagar #PatrickOut, sementara hanya 8,2% (4.364 suara) yang masih ingin Kluivert bertahan.

“Angka tak pernah berbohong. Selama Kualifikasi Piala Dunia, Kluivert hanya mencatat 33,3% kemenangan — dua menang dan empat kalah dalam enam laga. Lebih buruk lagi, timnya kebobolan 15 gol dan hanya mencetak lima. Tiga gol di antaranya berasal dari penalti, hanya dua yang lahir dari open play,” tulis Seasia Goal dikutip dari Chosun.

Statistik Bikin Malu PSSI

Media Korea Selatan itu juga menyoroti perbandingan performa Shin Tae-yong dan Kluivert.

Load More