Ditanya Kans Latih Timnas Indonesia, Pelatih yang Loloskan Uzbekistan ke Piala Dunia Beri Kode Keras

Suara.com - Di tengah panasnya isu pemecatan Patrick Kluivert, sebuah nama potensial yang sangat menarik muncul ke permukaan yaitu Timur Kapadze.

Nama Timur Kapadze adalah pelatih yang mengukir sejarah dengan meloloskan Timnas Uzbekistan ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Namanya mencuat setelah salah satu akun media sosial sepak bola, @nusantara.ballers secara  mencoba menghubunginya melalui direct message Instagram.

Akun tersebut secara terang-terangan menanyakan minat sang pelatih untuk menukangi skuad Garuda.

“Hallo coach. Saya dari Indonesia. Apa Anda tertarik jika ditawari menjadi pelatih Timnas Indonesia senior?” tulis akun @nusantara.ballers.

Secara mengejutkan, pelatih berusia 44 tahun itu memberikan respons yang positif dan penuh kode.

Meskipun singkat, jawabannya berupa emoji jempol seolah menjadi sebuah 'kode keras' bahwa ia tidak menutup kemungkinan tersebut.

Timur Kapadze sendiri bukanlah nama asing bagi sepak bola Indonesia. Ia adalah sosok yang membawa Timnas Uzbekistan U-23 menaklukkan Timnas Indonesia U-23 di babak semifinal Piala Asia U-23 2024.

Kariernya pun meroket karena awal tahun ini, ia dipromosikan ke tim senior menggantikan Srecko Katanec.

Baca Juga: Seleksi 50 Pemain, Indra Sjafri Coba Muka Baru di Timnas Indonesia U-22

Kepercayaan itu ia bayar tuntas. Dalam empat laga sisa Kualifikasi Piala Dunia, ia membawa Uzbekistan meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang, yang cukup untuk mengamankan tiket bersejarah ke Amerika Utara.

Tak hanya itu, ia juga sukses membawa tim berjuluk Serigala Putih menjuarai CAFA Nations Cup 2025.

Namun, ada sebuah plot twist. Meskipun sukses besar, Federasi Sepak Bola Uzbekistan (UFA) justru menunjuk legenda Italia, Fabio Cannavaro sebagai pelatih kepala baru per 6 Oktober 2025.

Timur Kapadze pun harus rela turun pangkat menjadi asisten pelatih. Perubahan statusnya inilah yang membuat spekulasi kepindahannya ke Indonesia menjadi semakin menarik.

Dengan statusnya yang kini hanya menjadi asisten, bukan tidak mungkin PSSI bisa meliriknya sebagai opsi pengganti Patrick Kluivert.