- Arne Slot membawa revolusi taktik di Liverpool dengan mengubah gaya “heavy metal football” era Jurgen Klopp
- Slot menata ulang peran pemain dan sistem permainan, termasuk menggunakan pola 3–2 dalam build-up
- Fleksibilitas formasi dan rotasi pemain depan menjadi kunci utama
Dalam fase build-up, Slot menerapkan pola 3–2, satu full-back bergabung dengan dua bek tengah, sementara dua gelandang turun untuk menjemput bola.
Struktur ini membuat Liverpool lebih tenang dalam menghadapi tekanan, mengurangi kesalahan umpan, dan mempermudah progresi bola ke depan.
Jika dulu Liverpool dikenal karena transisi cepat dan serangan balik kilat, kini mereka lebih suka menjebak lawan dengan umpan-umpan pendek sebelum memanfaatkan celah yang terbuka.
Pressing Cerdas Mematikan
Liverpool masih menekan tinggi, tapi bukan lagi secara “liar”.
Slot menerapkan pressing berbasis pemicu (trigger-based pressing), tim baru menekan ketika lawan salah kontrol, mengumpan ke samping, atau terjebak di tepi lapangan.
Pendekatan ini membuat tim lebih hemat energi dan tetap menjaga struktur pertahanan.
Dengan kata lain, Slot mengubah pressing dari palu godam menjadi pisau bedah, tetap mematikan, tapi jauh lebih presisi.
Rotasi Penyerang dan Fleksibilitas Formasi
Baca Juga: Langka! 5 Pemain yang Pernah Bela Liverpool dan Manchester United
Secara formasi, Slot sering memulai dengan 4-2-3-1, tapi sistem ini sangat fleksibel.
Dalam penguasaan bola, Liverpool bisa berubah menjadi 3-4-3 atau 4-3-3, tergantung siapa yang masuk ke lini tengah atau bergerak melebar.
Di lini depan, para pemain terus berganti posisi.
Striker bisa turun ke tengah untuk membuka ruang, sementara winger masuk ke kotak penalti.
Pergerakan tanpa pola tetap ini membuat pertahanan lawan kebingungan dan menciptakan peluang dari berbagai arah.
Kontributor: Adam Ali
Berita Terkait
-
Langka! 5 Pemain yang Pernah Bela Liverpool dan Manchester United
-
Liverpool vs Manchester United: Siapa Klub Terbesar Inggris? Jawabannya Mengejutkan
-
Ruben Amorim Ngarep Manchester United Dapat Penalti Saat Lawan Liverpool
-
Pep Guardiola Was-was! Manchester City Terlalu Bergantung pada Haaland
-
Chelsea Bungkam Nottingham 3-0, Postecoglou Dipecat! Maresca Angkat Bicara
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Fantastis! Arsenal Era Mikel Arteta Ulangi Rekor Invincibles Arsene Wenger
-
Kehilangan Pekerjaan Gegara STY, Roberto Mancini Kini Diincar Nottingham Forest
-
Tanpa Pemain Naturaliasi, Eks Pemain Malaysia: Harimau Malaya Masih Punya Taring
-
Satu Syarat FC Twente Buat Mees Hilgers Jika Ingin Main Lagi: Take it or leave it!
-
Napoli Terkapar Diseruduk Banteng Turin, Conte Kehilangan 2 Pemain Penting
-
Langka! 5 Pemain yang Pernah Bela Liverpool dan Manchester United
-
Liverpool vs Manchester United: Siapa Klub Terbesar Inggris? Jawabannya Mengejutkan
-
Intip Kerasnya Tarkam Inggris: Perkelahian Massal Pemain vs Penonton
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Ruben Amorim Ngarep Manchester United Dapat Penalti Saat Lawan Liverpool