Bola / Bola Indonesia
Rabu, 22 Oktober 2025 | 18:05 WIB
Legenda Belanda, Wesley Sneijder berikan pembelaan untuk Timnas Indonesia yang pecat Patrick Kluivert dan gerbong asistennya. (Instagram/@onsoranje)
Baca 10 detik
  • Wesley Sneijder memahami keputusan PSSI memecat Patrick Kluivert usai gagal lolos ke Piala Dunia 2026.

  • Sneijder menilai reaksi emosional suporter Indonesia wajar karena ekspektasi besar terhadap tim.

  • Ia menyebut kegagalan memanfaatkan peluang di format baru Piala Dunia pantas berujung konsekuensi besar.

Suara.com - Keputusan PSSI mendepak Patrick Kluivert dan seluruh gerbong Belanda ternyata mendapat pemakluman dari legenda sepak bola Negeri Kincir Angin, Wesley Sneijder.

Wesley Sneijder justru bisa memahami mengapa PSSI dan para suporter Timnas Indonesia bereaksi keras atas kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026.

Dalam sebuah program bincang-bincang di Ziggo Sport, Sneijder bersama Marco van Basten dan Raphael van der Vaart, berdiskusi dengan mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor.

Ketika para pundit lain mempertanyakan keputusan pemecatan tersebut, Sneijder justru memberikan pembelaan dari sudut pandang PSSI dan suporter Indonesia. Menurutnya, reaksi emosional yang muncul sangat bisa dimengerti.

"Ya mereka (suporter timnas Indonesia) bereaksi dengan emosi. Ada ekspektasi besar karena kami datang dengan nama besar dan pendekatan profesional," ujar Wesley Sneijder.

"Tetapi ketika hasilnya tidak langsung datang, reaksi emosional muncul cepat sekali," imbuhnya.

Sementara itu, Alex Pastoor mencoba menjelaskan bahwa ekspektasi yang terlalu tinggi dari para suporter berubah menjadi tekanan masif.

"Antusiasme besar itu bisa berubah sangat cepat menjadi tekanan dan ekspektasi. Dan kadang ekspektasi itu tidak realistis, mereka pikir mengalahkan negara besar itu mudah, padahal jelas tidak," jelas Pastoor.

Namun, Sneijder kembali menempatkan dirinya di posisi skuad Garuda. Baginya, dengan format baru Piala Dunia yang memberikan peluang lebih besar, kegagalan di babak penentuan jelas merupakan sebuah kekecewaan yang sangat besar dan wajar jika memicu reaksi keras.

Baca Juga: Siapa Timur Kapadze? Pelatih Uzbekistan yang Ogah Pimpin Timnas Indonesia

"Tapi mungkin mereka sama juga berpikir 4 tahun lagi terlalu lama? Orang-orang berpikir ingin cepat, mereka tidak mau menunggu," kata eks Inter Milan ini.

"Sekarang dengan format 48 negara di Piala Dunia, peluang memang lebih besar. Mereka akan melakukan segala cara untuk mencapainya, tapi kalau gagal tentu saja mengecewakan," jelasnya lagi.

Pembelaan dari seorang legenda sekelas Wesley Sneijder ini seolah memberikan justifikasi atas langkah tegas yang diambil oleh PSSI.

Kegagalan memanfaatkan peluang emas di depan mata, menurutnya adalah sesuatu yang wajar jika berujung pada konsekuensi besar.

Load More