Bola / Bola Indonesia
Rabu, 22 Oktober 2025 | 18:59 WIB
Anggota DPR RI Andre Rosiade. [Suara.com/Yasir]

Suara.com - Komentar pedas datang dari Alex Pastoor, mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, yang memicu kemarahan publik setelah gagalnya skuad Garuda melaju ke Piala Dunia 2026.

Pastoor menilai ambisi Timnas Indonesia untuk lolos ke turnamen akbar tersebut merupakan hal yang tidak masuk akal.

Level timnas yang berada di luar 100 besar dunia, menurutnya, secara 'logis' memang belum siap bersaing di kancah Piala Dunia.

Pernyataan ini muncul setelah ia bersama jajaran pelatih kepala, Patrick Kluivert, resmi didepak dari posisinya.

Kegagalan fatal Timnas Indonesia terjadi di ronde keempat kualifikasi, ditandai dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi dan Irak.

Reaksi Keras Anggota DPR RI dan Penasihat Klub

Klaim Pastoor yang menyebut kegagalan Indonesia sebagai hal yang "logis" langsung ditanggapi keras oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Andre Rosiade, salah satu anggota DPR RI, meluapkan kekesalannya terhadap kinerja pelatih asal Belanda tersebut.

Ia mempertanyakan profesionalisme dan keseriusan jajaran kepelatihan di bawah komando Kluivert.

Baca Juga: Berkebalikan, Perbedaan Pandangan Shin Tae-yong dan Alex Pastoor soal Timnas Indonesia

Andre menyoroti kurangnya simulasi taktik dan latihan game plan yang krusial selama sesi pemusatan latihan di Arab Saudi.

Pria yang juga menjabat sebagai penasihat Semen Padang ini menilai buruknya kinerja pelatih-pelatih tersebut adalah penyebab utama kehancuran mimpi Indonesia.

“Bagaimana mau lolos Piala Dunia? Kalau selama di Saudi simulasi taktik dan latihan game plan aja enggak pernah ada,” tulis Andre di Instagramnya.

Andre Rosiade Bongkar Borok Pelatih Gagal

Ketidakbecusan pelatih asing dalam menangani skuad Garuda menjadi poin utama kritik yang disampaikan Andre Rosiade.

Ia menuding jajaran pelatih, termasuk Pastoor, telah menghancurkan harapan seluruh rakyat Indonesia.

Anggota dewan tersebut menilai Pastoor kini hanya mencoba mencari-cari alasan pasca pemecatannya.

“Kalian yang tidak serius, kalian yang tidak becus, kalian sudah hancurkan mimpi kami ke Piala Dunia. Sekarang kalian keluarkan sejuta alasan,” jelas sosok yang juga penasihat Semen Padang itu.

Kinerja yang tidak memuaskan dan minimnya persiapan taktis di bawah kepemimpinan Kluivert dan Pastoor menjadi pemicu kegagalan.

Pemecatan Kluivert beserta jajarannya merupakan puncak dari rentetan hasil buruk yang tidak dapat ditoleransi.

Polemik Kursi Pelatih Kepala Timnas yang Kosong

Hingga saat ini, posisi pelatih kepala Timnas Indonesia masih kosong sejak Kluivert dan Pastoor diberhentikan.

PSSI, selaku federasi sepak bola tertinggi Indonesia, belum mengadakan konferensi pers resmi perihal pemutusan kontrak tersebut.

Meskipun demikian, bursa calon pengganti Kluivert sudah mulai memanas di kalangan penggemar dan media.

Beberapa nama besar kini santer dikaitkan dengan kursi kepelatihan skuad Garuda.

Di antara nama-nama yang muncul adalah Shin Tae-yong, Timur Kapadze, dan bahkan pelatih kawakan sekelas Louis van Gaal.

Target Tinggi Indonesia di Tengah Kritikan Pedas

Kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini menunjukkan masih adanya jurang pemisah antara ambisi dan realitas Timnas Indonesia.

Pernyataan Pastoor, meskipun pedas, menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh timnas di pentas global.

Kritik Andre Rosiade menekankan bahwa persoalan bukan hanya pada peringkat FIFA, tetapi juga pada manajemen dan keseriusan pelatih.

Memastikan pelatih baru memiliki rencana taktis yang matang akan menjadi kunci bagi PSSI.

Perlu adanya evaluasi menyeluruh agar mimpi lolos Piala Dunia tidak hanya menjadi sekadar target yang tidak logis.

Load More