- Gianluca Vialli adalah simbol elegansi dan kerja keras dalam sepak bola Italia era 1990-an
- Perjalanan karier Vialli mencerminkan kisah kebangkitan dan kepemimpinan sejati
- Sebagai pemain, manajer, dan figur inspiratif di balik keberhasilan Italia di Euro 2020, ia dikenang bukan hanya sebagai pencetak gol
Suara.com - Gianluca Vialli selalu lekat dalam ingatan pecinta sepak bola era 1990-an.
Ia bukan hanya penyerang haus gol, tetapi juga simbol semangat, kerja keras, dan kelas elegan khas Italia.
Di mana pun ia bermain, dari Sampdoria, Juventus, hingga Chelsea, Vialli selalu meninggalkan jejak yang sulit dilupakan.
Anak Bangsawan yang Jatuh Cinta pada Sepak Bola
Lahir dari keluarga kaya di Italia, Vialli tumbuh bukan karena kemewahan, tapi karena hasrat bermain sepak bola.
Di usia 9 tahun ia mulai bermain untuk klub amatir AS Pizzighettone, sebelum bergabung ke Cremonese di Serie C.
Di sana, bakatnya tumbuh pesat. Pada usia 16 tahun ia sudah debut di tim senior dan membawa klub promosi hingga ke Serie A. Prestasi itu membuat namanya mencuat di radar klub-klub besar Italia.
Tahun 1984 menjadi titik balik ketika Sampdoria merekrut Vialli.
Di Sampdoria, Vialli membentuk duet maut dengan Roberto Mancini, yang dikenal dengan julukan I Gemelli del Gol (Si Kembar Gol).
Baca Juga: 5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
Bersama-sama, mereka membawa Sampdoria ke masa kejayaan tak tertandingi.
Vialli tampil sebagai top skor Serie A musim 1990/91 dengan 19 gol, dan dikenal karena gaya bermainnya yang komplet, kuat secara fisik, berani duel, tajam di udara, dan penuh determinasi.
Angkat Trofi Bersama Juventus
Kesuksesan di Sampdoria membuat Juventus membayar mahal £12,5 juta untuk memboyongnya pada 1992, menjadikannya pemain termahal dunia kala itu.
Awalnya, karier Vialli di Turin berjalan sulit.
Ia harus bersaing dengan Roberto Baggio dan sempat tersingkir oleh munculnya Alessandro Del Piero.
Berita Terkait
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Bantai Leverkusen 7-2, Dembele Nilai Performa Gila PSG di Liga Champions Wajib Konsisten
-
Amuk Igor Tudor Jelang Lawan Real Madrid: Juventus Gak Bisa Selalu Menang
-
Arsenal Sulit Ditebak! Kunci Rahasia Mikel Arteta Tekuk Atletico Madrid Empat Gol Tanpa Balas
-
MU Merugi! Statistik Gila Marcus Rashford: 11 Laga, 5 Gol, 5 Assist
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Alex Pastoor Keluhkan Jeleknya Kompetisi di Indonesia Usai Didepak PSSI, Kenapa?
-
Nova Arianto Minta Skuad Timnas Indonesia U-17 Jangan Cemen di Piala Dunia U-17 2025
-
Tinggal Menghitung Hari, Evandra Florasta Antusias Tatap Piala Dunia U-17 2025
-
Tatap Piala Dunia U-17, Nova Arianto Gembleng Mental Timnas Indonesia U-17
-
Shin Tae-yong Masuk Bursa Pelatih Baru Timnas Thailand
-
Bukan Barcelona, Zinedine Zidane Anggap Klub Ini Selevel dengan Real Madrid
-
Real Madrid vs Juventus: Dari Sisi Statistik, Los Blancos Unggul Segalanya
-
Andre Rosiade Ngamuk-ngamuk ke Alex Pastoor: Gak Becus!!!
-
Akhir Kisah Pahit Ekspansi LaLiga ke Amerika, Barcelona vs Villarreal Batal Tampil di Miami
-
Mauricio Souza Pasang Badan Usai Persija Selalu Menang Tanpa Bintang Brasil