Bola / Bola Indonesia
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 10:07 WIB
Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Irak (pssi.org)
Baca 10 detik
  • Atep dan Ismed menekankan pentingnya karakter kuat dan pemahaman budaya pemain Indonesia.
  • Pelatih ideal menurut keduanya tak harus lokal, tapi wajib jadi panutan di ruang ganti.
  • Atep menyebut pelatih Eropa dengan pengalaman tinggi bisa membawa Garuda ke level lebih tinggi.

Suara.com - Setelah perpisahan dengan Patrick Kluivert, posisi pelatih timnas Indonesia kembali jadi bahan perbincangan.

Dua mantan pemain Timnas Indonesia, Ismed Sofyan dan Atep Rizal, angkat suara tentang sosok yang mereka anggap paling tepat memimpin skuad Garuda di era baru ini.

Mereka sepakat bahwa sosok pelatih baru Timnas Indonesia tak perlu nama besar, tetapi pelatih yang memiliki karakter dan paham kualitas pemainnya sendiri.

“Pelatih itu kan harus punya karakter. Memang benar, kita butuh pelatih yang tahu karakter, kultur, dan budaya kita. Tapi sekarang eranya sudah berubah, ada pemain diaspora dan pemain lokal. Jadi pelatihnya harus bisa memahami semuanya,” ujar Ismed Sofyan di Jakarta.

Atep menambahkan bahwa pelatih harus mampu mengetahui karakter dan kualitas tim yang dilatihnya. Tanpa itu, kegagalan sudah menunggu.

“Kalau pelatih tidak paham kualitas pemainnya, ya akan gagal. Misalnya main menyerang padahal lawan lebih kuat, artinya dia tidak tahu kemampuan tim sendiri. Harus paham dulu kekuatan kita,” tegas Atep.

Ismed pun sejalan dengan pandangan tersebut. Ia menilai, pelatih yang mengenal karakter tiap pemain akan lebih mudah menentukan formasi dan taktik sesuai kebutuhan tim.

“Pelatih harus tahu karakter tiap pemain. Misalnya saya karakter A, Atep karakter B. Saat lawan tim tertentu, dia tahu butuh pemain tipe A atau tipe B. Jadi strategi bisa dijalankan tanpa kesulitan,” jelasnya.

Eks bek kanan Persija Jakarta itu menambahkan, siapa pun bisa memimpin timnas selama mampu menjadi contoh yang baik bagi para pemain.

Baca Juga: Aksi Sensasional Dean James! Bek Timnas Indonesia Sukses Hancurkan Aston Villa di Liga Europa

“Siapa pun bisa, dari negara mana pun, asal dia bisa jadi contoh yang baik untuk pemain-pemainnya,” lanjut Ismed, yang tercatat memiliki 53 caps bersama timnas Indonesia.

Sementara itu, Atep Rizal menilai pelatih baru nanti harus mampu menjaga dinamika ruang ganti dan komunikasi di dalam tim.

Ia percaya, pelatih dengan pengalaman dan karakter kuat dapat memberi pengaruh besar terhadap performa skuad Garuda.

“Yang penting pelatih bisa menjaga suasana ruang ganti dan berkomunikasi dengan baik," kata Atep.

"Kalau bisa dari Eropa, mungkin mereka punya pengalaman dan karakter kuat untuk membawa Indonesia lebih berprestasi, bahkan ke Piala Dunia,” ujar mantan kapten Persib Bandung tersebut.

Dalam dua tahun terakhir, publik sepak bola Indonesia telah melihat dua pelatih berbeda memimpin Garuda dari dua benua — Shin Tae-yong dari Korea Selatan dan Patrick Kluivert dari Belanda.

Load More