Bola / Bola Indonesia
Minggu, 26 Oktober 2025 | 08:18 WIB
Liverpool tumbang 2-3 dari Brentford lewat lemparan jauh ala Pratama Arhan. Arne Slot menilai kekalahan ini jadi yang paling mengecewakan sepanjang kariernya di Anfield. [@onediocom]
Baca 10 detik
  • Gol cepat Brentford berawal dari lemparan ke dalam seperti ciri khas Pratama Arhan.
  • Arne Slot mengaku kekalahan ini jadi yang paling menyakitkan sejak melatih Liverpool.
  • Dua keputusan wasit juga jadi sorotan setelah Liverpool gagal mencuri poin di Gtech Stadium.

Selain penampilan tim yang loyo, Slot juga menyoroti dua keputusan wasit yang dinilainya merugikan Liverpool.

Brentford mencetak gol kedua tak lama setelah Cody Gakpo dijatuhkan di kotak penalti tanpa peluit dari wasit Nathan Collins.

Sebaliknya, tuan rumah kemudian mendapat hadiah penalti setelah VAR menilai Virgil van Dijk melanggar Ouattara di area terlarang.

“Sesaat sebelum mereka mencetak gol kedua, ada momen ketika Cody menggiring bola di dalam kotak penalti dan lawan tidak mengenai bola,” jelas Slot.

“Kalau Anda memperlihatkan kedua situasi itu—penalti yang kami terima dan momen Cody—kepada semua wasit di dunia, mereka akan bilang mungkin keduanya penalti, atau tidak keduanya. Tapi kalau harus memilih satu, saya akan memberikan penalti untuk Cody.”

Slot menilai keputusan penalti itu bukan karena niat buruk dari wasit, melainkan karena kebingungan dalam menilai posisi pelanggaran.

“Mungkin wasit awalnya hanya ingin memberikan tendangan bebas, tapi VAR mengatakan itu di dalam kotak. Jadi kalau Anda berpikir itu pelanggaran, maka itu seharusnya penalti,” pungkasnya.

Load More