- Meski memiliki kemampuan taktik luar biasa, Spalletti tidak memiliki karakter kuat seperti Antonio Conte atau Jose Mourinho
- Krisis Juventus saat ini disebabkan oleh lemahnya struktur organisasi setelah kehilangan figur-figur penting seperti Agnelli, Marotta, dan Nedved.
- Keberhasilan Spalletti bergantung pada dukungan klub yang kuat.
Suara.com - Kedatangan Luciano Spalletti ke kursi pelatih Juventus disambut antusias oleh para tifosi Bianconeri.
Namun, sejumlah pengamat mengingatkan bahwa eks pelatih Napoli itu bukan solusi instan bagi krisis panjang yang tengah melanda klub asal Turin tersebut.
Meski dikenal sebagai pelatih brilian secara taktik, Spalletti tidak memiliki karakter seperti Antonio Conte atau Jose Mourinho, dua pelatih yang mampu mengendalikan seluruh atmosfer klub, dari ruang ganti hingga ruang konferensi pers.
Spalletti terbukti piawai di lapangan. Ia membawa Napoli juara Serie A 2022/23 dengan permainan spektakuler dan disiplin taktik yang luar biasa.
Namun, ia bukan tipe pelatih yang gemar tampil di garis depan untuk mengendalikan arah klub secara politik maupun emosional.
Jika Conte dan Mourinho mampu menjadi mengatur komunikasi publik, mempengaruhi keputusan manajemen, hingga menanggung tekanan media, Spalletti lebih memilih fokus sepenuhnya pada pekerjaan teknis di lapangan.
“Spalletti adalah pelatih hebat, tapi bukan figur yang bisa menjadi perisai bagi klub yang sedang goyah. Dia bukan juru selamat tunggal,” tulis media Italia Juventus Inside.
Juventus Butuh Struktur Manajemen yang Solid
Kelemahan Juventus saat ini bukan hanya di sisi teknis, tapi juga di level manajemen dan struktur organisasi.
Baca Juga: Sosok Ini Punya Peran Krusial di Pemilihan Luciano Spalletti sebagai Pengganti Tudor
Dalam beberapa tahun terakhir, klub kehilangan figur-figur kuat seperti Andrea Agnelli, Giuseppe Marotta, dan Pavel Nedved, trio yang dulu menjadi tulang punggung era kejayaan.
Kini, posisi strategis diisi oleh Frederic Comolli, Modesto, dan Giorgio Chiellini, sementara direktur olahraga baru masih belum diumumkan.
Situasi ini membuat posisi Spalletti berpotensi sulit, terutama jika ia tidak mendapat dukungan penuh dalam hal kebijakan transfer dan manajemen pemain.
“Kalau Juventus berpikir Spalletti bisa menyelesaikan semuanya sendirian, mereka keliru besar,” tulis laporan tersebut. “Ia hanya bisa berhasil jika bekerja dalam sistem yang sehat, di mana tanggung jawab setiap pihak jelas dan solid.”
Tugas Spalletti jelas tak mudah. Ia harus mengembalikan identitas permainan Juventus sekaligus membangun ulang mental juara yang sempat hilang.
Namun, tanpa fondasi klub yang kuat di belakangnya, keberhasilan itu bisa sekadar menjadi mimpi.
Berita Terkait
-
Sosok Ini Punya Peran Krusial di Pemilihan Luciano Spalletti sebagai Pengganti Tudor
-
Luciano Spalletti Diprediksi Bakal Pakai Formasi 4-3-3 di Juventus, Emang Cocok?
-
Here We Go! Video Kedatangan Luciano Spalletti ke Markas Juventus, Tinggal Teken Kontrak
-
Juventus Akhirnya Menang, Dusan Vlahovic Sindir Seringnya Gonta-Ganti Pelatih
-
Juventus Akhiri Rentetan Kekalahan, Debut Gemilang Brambilla Kalahkan Udinese di Turin
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Jamie Carragher Tiba-tiba Melunak, Bujuk Mo Salah Balik Lagi ke Liverpool
-
Pep Guardiola Pastikan James Trafford Tetap di Manchester City, Chelsea Gigit Jari
-
Sah, PSG Dijatuhi Hukuman Bayar Rp1,1 Triliun ke Kylian Mbappe
-
Bongkar Taktik Aston Villa, Bikin Panik Arsenal dan Man City di Perebutan Gelar Premier League
-
Milomir Seslija Diharapkan Tingkatkan Kualitas Teknik dan Mental Pemain Persis Solo
-
Orang Dekat Allegri Ungkap AC Milan Hampir Pasti Beli Bek Baru, Jay Idzes?
-
Di Ambang Pemecatan, Xabi Alonso Akui Nikmati Semua Tekanan di Real Madrid
-
Drama 8 Gol di Old Trafford, Bukti Manchester United Wajib Belanja Pemain Bertahan Januari Ini
-
Gaji Rp15 M Per Pekan Ditolak Mentah-mentah, Bruno Fernandes Pilih Setia di MU
-
Sumardji Angkat Tangan, Resmi Tinggalkan Kursi Manajer Timnas Indonesia