Bola / Liga Italia
Kamis, 30 Oktober 2025 | 20:53 WIB
Kedatangan Luciano Spalletti ke kursi pelatih Juventus disambut antusias oleh para tifosi Bianconeri. [Tangkap layar X]
Baca 10 detik
  • Meski memiliki kemampuan taktik luar biasa, Spalletti tidak memiliki karakter kuat seperti Antonio Conte atau Jose Mourinho
  • Krisis Juventus saat ini disebabkan oleh lemahnya struktur organisasi setelah kehilangan figur-figur penting seperti Agnelli, Marotta, dan Nedved.
  • Keberhasilan Spalletti bergantung pada dukungan klub yang kuat.

Suara.com - Kedatangan Luciano Spalletti ke kursi pelatih Juventus disambut antusias oleh para tifosi Bianconeri.

Namun, sejumlah pengamat mengingatkan bahwa eks pelatih Napoli itu bukan solusi instan bagi krisis panjang yang tengah melanda klub asal Turin tersebut.

Meski dikenal sebagai pelatih brilian secara taktik, Spalletti tidak memiliki karakter seperti Antonio Conte atau Jose Mourinho, dua pelatih yang mampu mengendalikan seluruh atmosfer klub, dari ruang ganti hingga ruang konferensi pers.

Spalletti terbukti piawai di lapangan. Ia membawa Napoli juara Serie A 2022/23 dengan permainan spektakuler dan disiplin taktik yang luar biasa.

Namun, ia bukan tipe pelatih yang gemar tampil di garis depan untuk mengendalikan arah klub secara politik maupun emosional.

Here We Go! Video Kedatangan Luciano Spalletti ke Markas Juventus, Tinggal Teken Kontrak [Instagram Luciano Spalletti]

Jika Conte dan Mourinho mampu menjadi mengatur komunikasi publik, mempengaruhi keputusan manajemen, hingga menanggung tekanan media, Spalletti lebih memilih fokus sepenuhnya pada pekerjaan teknis di lapangan.

“Spalletti adalah pelatih hebat, tapi bukan figur yang bisa menjadi perisai bagi klub yang sedang goyah. Dia bukan juru selamat tunggal,” tulis media Italia Juventus Inside.

Juventus Butuh Struktur Manajemen yang Solid

Kelemahan Juventus saat ini bukan hanya di sisi teknis, tapi juga di level manajemen dan struktur organisasi.

Baca Juga: Sosok Ini Punya Peran Krusial di Pemilihan Luciano Spalletti sebagai Pengganti Tudor

Dalam beberapa tahun terakhir, klub kehilangan figur-figur kuat seperti Andrea Agnelli, Giuseppe Marotta, dan Pavel Nedved, trio yang dulu menjadi tulang punggung era kejayaan.

Kini, posisi strategis diisi oleh Frederic Comolli, Modesto, dan Giorgio Chiellini, sementara direktur olahraga baru masih belum diumumkan.

Situasi ini membuat posisi Spalletti berpotensi sulit, terutama jika ia tidak mendapat dukungan penuh dalam hal kebijakan transfer dan manajemen pemain.

“Kalau Juventus berpikir Spalletti bisa menyelesaikan semuanya sendirian, mereka keliru besar,” tulis laporan tersebut. “Ia hanya bisa berhasil jika bekerja dalam sistem yang sehat, di mana tanggung jawab setiap pihak jelas dan solid.”

Tugas Spalletti jelas tak mudah. Ia harus mengembalikan identitas permainan Juventus sekaligus membangun ulang mental juara yang sempat hilang.

Namun, tanpa fondasi klub yang kuat di belakangnya, keberhasilan itu bisa sekadar menjadi mimpi.

Load More