- Juan Sebastian Veron adalah gelandang berbakat dengan kemampuan lengkap dan visi permainan luar biasa.
- Kariernya di Inggris tidak secerah di Italia karena faktor adaptasi dan gaya permainan.
- Kepulangannya ke Estudiantes menegaskan statusnya sebagai legenda sejati.
Suara.com - Juan Sebastian Veron dikenal sebagai salah satu gelandang paling berbakat dalam sejarah sepak bola Argentina.
Namun, kariernya di Inggris kerap dijadikan bahan perdebatan, terutama oleh mereka yang menilai performa seorang pemain hanya dari kiprahnya di Premier League.
Padahal, Veron adalah sosok yang memadukan teknik elegan, visi luar biasa, dan kecerdasan taktik yang langka.
Perjalanannya dari La Plata hingga Manchester, Roma, dan kembali ke Estudiantes adalah kisah tentang talenta besar yang kadang salah tempat, tapi selalu meninggalkan jejak mendalam di manapun ia bermain.
Awal Karier Juan Sebastian Veron
Lahir di La Plata, Argentina, Veron mewarisi darah sepak bola dari ayahnya, Juan Ramón Veron, legenda Estudiantes yang berjuluk La Bruja (sang penyihir).
Tak butuh waktu lama bagi Veron muda untuk mengikuti jejak sang ayah.
Setelah membantu Estudiantes kembali ke kasta tertinggi Argentina, ia sempat membela Boca Juniors dan bermain bersama Diego Maradona.
Tahun 1996 menjadi titik awal perjalanannya ke Eropa.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2025: Ambisi Argentina Ulang Memori Indah Qatar 2022
Veron bergabung dengan Sampdoria, di bawah asuhan Sven-Göran Eriksson.
Di Italia, kemampuannya dalam mengatur tempo permainan langsung menonjol.
Dua tahun bersinar di Genoa mengantarkannya ke Parma, di mana ia menjadi bagian dari salah satu tim paling ikonik Serie A akhir 1990-an.
Bersama nama-nama besar seperti Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, dan Hernan Crespo, Veron membantu Parma meraih Coppa Italia dan UEFA Cup 1998/99.
Puncak Karier di Lazio
Pada 1999, Veron mengikuti Eriksson ke Lazio dengan biaya £18 juta, angka besar pada masanya.
Tag
Berita Terkait
-
Piala Dunia U-17 2025: Ambisi Argentina Ulang Memori Indah Qatar 2022
-
Jadi Kunci Kemenangan Chelsea, Moises Caicedo Disamakan dengan Peraih Ballon d'Or
-
Sean Dyche Murka! Tuding Gol Manchester United Tidak Sah
-
Chelsea Bungkam Tottenham, Jamie Carragher Sebut Caicedo Monster di Lini Tengah
-
Chelsea Tekuk Tottenham! 5 Fakta Kemenangan The Blues di Derby London
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Aspire Zone Bergemuruh! Pelatih Zambia Kagum dengan Suporter Timnas Indonesia U-17
-
Arsenal Menggila di Liga Champions! Rekor 122 Tahun Pecah!
-
Lupakan Kekalahan Zambia, Mathew Baker Tegaskan Siap Tempur Lawan Brasil
-
Rooney Sindir Van Dijk, Kapten Liverpool Balas dengan Elegan Usai Kalahkan Real Madrid
-
Real Madrid Tumbang di Anfield, Xabi Alonso: Kami Coba Bertahan tapi Liverpool Terlalu Kuat
-
Media Belanda: Karier Mees Hilgers Tragis
-
Pelatih Brasil Pantang Remehkan Timnas Indonesia U-17, Kenapa?
-
Pelatih Jay Idzes Murka: Kalau Lu Nggak Tampil Maksimal Maka Akan...
-
Dirumorkan ke Timnas Indonesia, Roberto Donadoni Resmi Gabung Klub Italia
-
Timnas Indonesia Satu Grup dengan Irak dan Korea Selatan di Piala Asia Futsal 2026