Bola / Bola Indonesia
Sabtu, 08 November 2025 | 10:36 WIB
Timnas Indonesia U-17 alami dua kekalahan di Piala Dunia U-17 2025. (instagram.com/@kitagaruda_id)
Baca 10 detik
  • Timnas Indonesia U-17 kalah 0-4 dari Brasil, kekalahan kedua setelah takluk 1-3 dari Zambia.

  • Peluang lolos kini hanya lewat jalur peringkat ketiga terbaik dengan syarat wajib menang besar lawan Honduras.

  • Selisih gol minus enam membuat posisi Garuda Asia sangat sulit, bergantung pada hasil grup lain.

Suara.com - Perjalanan Timnas Indonesia U-17 di panggung Piala Dunia U-17 2025 kini berada di ujung jurang.

Mimpi untuk melaju lebih jauh terancam pupus setelah menelan kekalahan kedua, kali ini dengan skor telak 0-4 dari raksasa Brasil, Jumat (7/11/2025).

Kekalahan ini menyusul hasil minor di laga perdana, di mana skuad asuhan Nova Arianto takluk 1-3 dari Zambia.

Rentetan hasil buruk ini menempatkan Garuda Asia dalam posisi yang sangat sulit, dengan nasib yang kini bergantung pada seutas benang harapan tipis.

Satu-satunya pintu yang masih tersisa bagi skuad asuhan Nova Arianto adalah melalui jalur peringkat ketiga terbaik, di mana delapan dari dua belas tim akan melaju ke babak 32 besar.

Saat ini, Timna Indonesia U-17 memang masih menempati peringkat ketiga di Grup H, unggul selisih gol dari Honduras yang hancur lebur di tangan Brasil.

Namun, jalan menuju babak 32 besar tidak sesederhana itu. Kemenangan di laga terakhir melawan Honduras adalah syarat mutlak yang tidak bisa ditawar. Tetapi, kemenangan saja kemungkinan besar tidak akan cukup.

Masalah utamanya terletak pada posisi Evandra Florasta dkk di klasemen mini peringkat ketiga terbaik.

Setelah dua kekalahan, Garuda Asia terdampar di posisi buncit dengan catatan selisih gol yang sangat buruk, yaitu minus enam (-6).

Baca Juga: Profil Matthew Baker, Pemain Keturunan Suku Batak Janji Hancurkan Timnas Brasil

Rapor inilah yang menjadi penghalang terbesar, karena para pesaing di jalur ini memiliki posisi yang jauh lebih menguntungkan.

Sebagai perbandingan, tim seperti Kaledonia Baru sudah mengantongi satu poin. Sementara beberapa tim lain yang juga belum meraih poin memiliki selisih gol yang jauh lebih baik dan bahkan baru memainkan satu pertandingan.

Artinya laga melawan Honduras bukan lagi sekadar laga perebutan tiga poin. Ini adalah laga final berstatus hidup-mati di mana Evandra Florasta dkk tidak hanya wajib menang, tetapi juga harus menang dengan skor sebesar mungkin untuk memperbaiki selisih gol.

Setelah itu, mereka hanya bisa berharap dan berdoa agar hasil di grup-grup lain berpihak pada mereka.

Load More