- Paul Scholes memprediksi Inggris akan menjuarai Piala Dunia 2026, mengakhiri penantian gelar panjang sejak tahun 1966.
- Scholes meyakini Thomas Tuchel adalah sosok manajer brilian yang mampu membawa tim nasional Inggris meraih kesuksesan besar.
- Inggris menyelesaikan kualifikasi dengan catatan sempurna, menjadi tim Eropa pertama tanpa kebobolan gol setelah enam laga kualifikasi.
Suara.com - Legenda Manchester United, Paul Scholes membuat prediksi berani terkait peluang Timnas Inggris di Piala Dunia 2026.
Menurutnya, The Three Lions berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri penantian gelar sejak 1966, dan sosok kunci di balik keyakinannya itu adalah pelatih Thomas Tuchel.
Inggris menutup kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan catatan sempurna. Kemenangan 2-0 atas Albania pada Minggu lalu membuat mereka menjadi negara Eropa pertama yang menyelesaikan kualifikasi lebih dari enam laga tanpa kebobolan satu gol pun.
Dalam program The Good, The Bad & The Football, Scholes menyampaikan optimisme besarnya.
“Saya benar-benar percaya mereka akan juara Piala Dunia. Saya serius,” ujar Scholes. “Mereka tim yang hebat.” seperti dilansir dari Metro.uk
Scholes menilai kemampuan Tuchel dalam mengelola skuad penuh bintang menjadi pondasi utama kebangkitan Inggris.
“Manajer ini brilian. Dia bisa membawa mereka melewati batas yang selama ini gagal ditembus,” katanya.
Meski banyak pihak menyoroti isu cuaca panas di Amerika Serikat pada gelaran Piala Dunia, Scholes menepis kekhawatiran tersebut.
“Inggris selalu menguasai 65-70 persen penguasaan bola. Dengan gaya seperti itu, mereka bisa bermain di mana saja,” tegasnya.
Baca Juga: Air Misterius dan Tuduhan Ilmu Santet di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Mantan gelandang Inggris itu juga membandingkan generasi sekarang dengan era dirinya.
“Kalau zaman kami dengan 30-40 persen penguasaan bola, mungkin tak ada peluang. Tapi tim ini bisa pegang bola sepanjang hari.”
Nicky Butt, eks rekan setimnya di United, juga memberikan komentarnya.
Ia mengaku awalnya ragu dengan penunjukan pelatih asing, namun kini melihat Tuchel sebagai figur yang mampu memimpin skuad bertabur ego.
“Kamu bisa lihat jelas siapa bosnya,” ujar Butt.
“Dia tegas, tapi tahu kapan harus memeluk pemainnya. Yang ia bangun adalah rasa kebersamaan.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
Terkini
-
Janji Kampanye Calon Presiden Barcelona: Erling Haaland Bakal ke Nou Camp
-
Eks Striker Premier League Hina Dominik Szoboszlai di Depan Legenda Liverpool
-
Keluar dari Timnas Indonesia, Denny Landzaat Punya Jabatan Baru di Ajax Amsterdam
-
Presiden Trump Mau Acak-acak Venue Piala Dunia 2026, FIFA Malah Mendukung
-
Siapa Datu Nova Fatmawati? Bos Baru PSIS Semarang, Istri Bos Persela Lamongan
-
Adrian Wibowo Sudah Oke Ikut SEA Games 2025, Tapi PSSI Harus.
-
Mauro Zijlstra dan Struick Cetak Gol, Timnas Indonesia U-22 Ditahan Imbang Mali
-
PSSI Tak Bisa Apa-apa, Timnas Indonesia Dibanjiri Sanksi FIFA
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Bertemu dengan Luka Modric, Ini yang Dibicarakan
-
Punya Market Value Setara Jay Idzes, Pemain 17 Tahun Ini Dibidik Barcelona