Bola / Liga Inggris
Rabu, 19 November 2025 | 23:43 WIB
Arsenal Sudahi Kerjasama dengan Sponsor Bermasalah, Desakan Suporter Berbuah Hasil [Instagram]
Baca 10 detik
  • Arsenal mengakhiri kerja sama dengan Visit Rwanda akibat tekanan moral dan reputasi.
  • Protes suporter menjadi faktor utama keputusan penghentian sponsor.
  • Penghentian kerja sama Arsenal mengikuti tren klub besar lain yang mengambil langkah serupa.

Suara.com - Arsenal akhirnya mengonfirmasi penghentian kerja sama sponsorship dengan Visit Rwanda setelah delapan tahun berjalan.

Keputusan ini diumumkan pada Rabu (19/11), menyusul tekanan yang semakin besar dari para suporter yang mempertanyakan nilai moral dan reputasi klub terkait kesepakatan tersebut.

Kerja sama Arsenal–Visit Rwanda dimulai pada 2018 sebagai sponsor resmi di lengan jersey, dengan nilai awal sekitar £10 juta per musim.

Kontrak itu kemudian diperpanjang hingga 2026, menjadikan Visit Rwanda salah satu kemitraan komersial terbesar klub.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, hubungan ini memicu kritik tajam, baik dari suporter maupun politisi Inggris.

Arsenal Makin Tak Terbendung! 5 Fakta Kemenangan The Gunners Atas Burnley [Instagram]

Protes muncul karena situasi geopolitik di kawasan Afrika Tengah.

Pemerintah Republik Demokratik Kongo menuduh Rwanda mendukung kelompok pemberontak M23 yang terlibat dalam konflik dan menyebabkan ribuan korban jiwa.

Konflik tersebut, menurut banyak pendukung Arsenal, memberikan citra negatif bagi klub yang selama ini mengedepankan nilai-nilai komunitas dan etika.

Tekanan memuncak pada April lalu setelah Visit Rwanda meneken kerja sama baru dengan Atletico Madrid.

Baca Juga: Arsenal Terancam Kehilangan Gabriel Magalhaes Dalam Waktu Lama, Arteta Bakal Lakukan Apa?

Sejumlah suporter Arsenal menggelar kampanye “Visit Tottenham” sebagai bentuk sindiran keras kepada manajemen klub.

Arsenal Supporters Trust (AST) juga menyampaikan protes resmi, meminta klub mengutamakan reputasi daripada pendapatan komersial.

Dalam rapat Dewan Penasihat Klub, AST menyampaikan bahwa kemitraan tersebut bertentangan langsung dengan nilai-nilai Arsenal, apalagi setelah pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi terhadap Rwanda terkait isu keamanan dan kemanusiaan.

Menanggapi kontroversi dan tekanan publik, Arsenal dan Rwanda Development Board sepakat untuk mengakhiri kerja sama pada Juni 2026, lebih cepat dari rencana sebelumnya.

Dalam pernyataan resminya, klub menyebut bahwa keputusan tersebut diambil sebagai bagian dari strategi Visit Rwanda untuk diversifikasi pasar dan memperluas kerja sama sportainment ke berbagai negara lain.

Arsenal juga menegaskan bahwa kolaborasi delapan tahun itu telah melampaui target awal, termasuk promosi pariwisata dan konservasi Rwanda, serta mendukung pengembangan sepak bola akar rumput di Afrika.

Load More