Bola / Bola Indonesia
Senin, 24 November 2025 | 11:48 WIB
Skuad Timnas Indonesia (Instagram/pssi)
Baca 10 detik
  • Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menekankan keputusan pelatih baru Timnas harus melibatkan seluruh anggota Exco.
  • Sejumlah kandidat seperti Casas, Hodak, dan Kapadze muncul, namun lima nama final belum diumumkan secara resmi.
  • Proses pemilihan akan mempertimbangkan agenda tim dan kandidat, dengan wawancara bisa dilakukan luring atau daring.

Suara.com - Penentuan siapa yang akan menjadi pelatih baru Timnas Indonesia dipastikan tidak boleh menjadi keputusan satu pihak saja.

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menegaskan bahwa seluruh Komite Eksekutif (Exco) harus dilibatkan dalam proses pemilihan pelatih.

Belakangan ini, publik sepak bola Indonesia ramai membicarakan sejumlah kandidat pelatih yang disebut-sebut masuk dalam daftar pendek.

Nama-nama seperti Jesus Casas, Bojan Hodak, dan Timur Kapadze disebut berpeluang menangani Tim Merah Putih.

Meski begitu, identitas final lima kandidat pelatih Timnas Indonesia tetap belum diumumkan ke publik hingga hari ini.

Sekretaris jenderal PSSI Yunus Nusi, Wakil ketua umum PSSI Zainuddin Amali, dan pelatih timnas Indonesia U22 untuk SEA Games 2025 Indra Sjafri (ki-ka) berfoto setelah jumpa pers di Jakarta, Senin (29/9/2025). (Antara/Rauf Adipati)

“Yang penting untuk memulai, proses harus benar-benar sesuai dengan ketentuan yang ada keputusan oleh Exco, bukan individu. Itu yang saya inginkan,” kata Amali dilansir dari kanal YouTube Kompas TV Jawa Barat.

Saat ini Struktur Exco PSSI terdiri dari 15 orang, yaitu satu Ketua PSSI, dua Wakil Ketua PSSI, serta 13 anggota lainnya.

Keputusan dianggap penting untuk menjaga transparansi dan profesionalisme dalam proses pemilihan pelatih kepala.

Amali menjelaskan bahwa tahapan pemilihan pelatih nantinya akan menyesuaikan agenda Timnas Indonesia dan jadwal setiap kandidat.

Baca Juga: Selamat Tinggal! Elkan Baggott Terusir dari Ipswich Town Januari 2026

Ia juga menyebut bahwa format wawancara bisa fleksibel, baik dilakukan secara langsung maupun virtual.

"Ya. Tapi nanti kalau sudah ada nominasi dari Pak Sumardji, bisa kemungkinan Exco akan memanggil dia ke Indonesia untuk wawancara. Atau bisa saja Zoom, kan bisa saja cara-cara itu bisa kami lakukan," sambungnya.

Melalui langkah ini, Amali berharap seluruh anggota Exco bisa memberikan penilaian objektif terhadap calon pelatih yang akan memimpin perjalanan Timnas Indonesia di masa depan.

Ia mencontohkan saat PSSI era Mochamad Iriawan. Shin Tae-yong dipilih melalui keputusan bersama bukan satu orang saja.

"Dengan cara ini, dia adalah yang sudah biasa pada saat menentukan Shin Tae-yong. Exco yang memutuskan dalam rapat, bukan Pak Mochamad Iriawan," pungkasnya.

Load More