Bola / Bola Indonesia
Senin, 01 Desember 2025 | 18:41 WIB
Pertemuan antara Jakmania dan suporter PSIM Yogyakarta menimbulkan dorongan kuat dari I.League, operator Super League, untuk mendorong PSSI meninjau kembali larangan suporter tandang. [Instagram @brajamusti_senopati_1929]
Baca 10 detik
  • Pertemuan Jakmania dan suporter PSIM di SUGBK berjalan tertib, menjadi contoh bagi operator I.League.
  • I.League mendorong PSSI meninjau ulang larangan suporter tandang yang diberlakukan sejak Tragedi Kanjuruhan.
  • Atmosfer pertandingan yang semakin kondusif menandakan bahwa aturan suporter tamu perlu segera dievaluasi ulang.

Suara.com - Pertemuan antara Jakmania dan suporter PSIM Yogyakarta menimbulkan dorongan kuat dari I.League, operator Super League, untuk mendorong PSSI meninjau kembali larangan suporter tandang.

Fenomena ini muncul setelah sejumlah contoh di lapangan menunjukkan bahwa aturan tersebut mulai kehilangan relevansinya.

Sejak Tragedi Kanjuruhan, PSSI memang memberlakukan larangan bagi suporter tamu untuk hadir di stadion lawan, dengan tujuan mencegah kericuhan antarsuporter.

Namun, perkembangan terakhir menunjukkan bahwa atmosfer pertandingan kini jauh lebih kondusif dibanding beberapa tahun lalu.

Bukti nyata terlihat saat laga Persija Jakarta vs PSIM Yogyakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (28/11/2025).

Sekitar 5.000 suporter PSIM hadir langsung di Jakarta dan disambut hangat oleh Jakmania. Pertemuan ini berjalan tertib, terkoordinasi, dan tidak menimbulkan insiden. Hubungan harmonis antara kedua kelompok suporter membuat pertandingan berlangsung aman dari awal hingga akhir.

Kondisi ini menjadi dorongan terbesar bagi I.League untuk merekomendasikan kepada PSSI agar aturan larangan suporter tandang ditinjau ulang.

Kehadiran suporter tamu yang tertib dianggap memberi sinyal positif bahwa sepak bola Indonesia mulai memasuki fase pemulihan budaya pertandingan.

“Ya, kan sudah banyak contoh memang. Memang sudah beberapa contoh supporter tamu datang, kemudian juga rapih, enggak ada insiden, bahkan dengan jumlah yang relatif bisa dibilang banyak.‎ Kemarin itu informasinya sampai 5 ribu. 5 ribu dari PSIM,” kata Ferry Paulus kepada awak media.

Baca Juga: Duel Persija vs PSIM Yogyakarta di Stadion GBK Pecah Rekor, Apa Itu?

Melihat semakin banyaknya pertandingan aman meski melibatkan suporter tamu, I.League menilai saat ini waktunya membuka ruang diskusi dengan PSSI.

Tujuannya, agar regulasi bisa diperbarui, atmosfer pertandingan kembali hidup, rivalitas tetap sehat, dan sepak bola Indonesia terus berkembang. Harmoninya Jakmania dan suporter PSIM dianggap bisa menjadi contoh bagi pertandingan lain.

“Rasanya ya mudah-mudahan rekomendasi dari Liga dengan baiknya penonton yang hadir, terutama tim tamu, juga bisa mendorong regulasi itu dicabut, mungkin dengan beberapa syarat," ucapnya.

"Atau syarat perlu kali, berdasarkan keinginan atau ketetapan dari kepolisian. Saya pikir skenario-nya banyak lah untuk bisa diolah ke arah sana," pungkasnya.

Load More