Bola / Liga Italia
Selasa, 02 Desember 2025 | 14:23 WIB
Tepis Isu Ruang Ganti Inter, Lautaro Martinez: Chivu Peluk Saya Lebih Sering dari Istri. [Instagram Inter]
Baca 10 detik
  • Lautaro Martinez menepis isu ketegangan dengan pelatih Cristian Chivu, menegaskan hubungan mereka sangat baik.
  • Lautaro memuji pendekatan Chivu yang memberi kebebasan dan energi positif dibutuhkan tim saat ini.
  • Inter Milan perlu memperbaiki mentalitas dalam momen krusial meskipun performa permainan sudah bagus.

Suara.com - Penyerang andalan Inter Milan, Lautaro Martinez, kembali jadi sorotan usai berkelakar soal kedekatannya dengan sang pelatih, Cristian Chivu. Sang kapten menegaskan bahwa hubungan mereka sangat baik, sekaligus mematahkan isu adanya ketegangan di ruang ganti.

Belakangan, rumor panas muncul setelah Lautaro ditarik keluar lebih cepat saat Inter kalah dari AC Milan dan Atletico Madrid pekan lalu. Namun, bomber Argentina itu langsung membungkam kritik lewat dua golnya saat membawa Inter menang penting di markas Pisa.

Dalam wawancara dengan Sky Sport Italia, Lautaro menjelaskan perannya sangat cocok dengan pendekatan Chivu.

“Saya dapat lebih banyak pelukan dari Chivu daripada dari istri saya!” ujar Lautaro sembari tertawa.

“Tapi itu gaya dia. Ia pernah jadi pemain di ruang ganti ini, jadi ia benar-benar mengerti kami.”

Menurut Lautaro, Chivu memberi kebebasan, kepercayaan, dan energi positif yang sangat dibutuhkan tim di fase transisi ini.

“Kami butuh pelatih seperti dia. Ia ingin kami keluarkan seluruh kualitas di lapangan. Saya senang dengan cara ia memulai petualangannya di Inter.”

Meski skuad Inter era ini tidak sepenuhnya akrab secara personal, pemain berusia 28 tahun itu menegaskan atmosfer tim tetap solid.

“Kami mungkin tidak semua berteman dekat, tapi hubungan kami sangat baik. Yang utama adalah grup ini tetap kuat dan fokus mengejar trofi,” sambungnya.

Baca Juga: Cerita Francesco Totti Bikin Fans AS Roma Menangis Histeris di Jalan

Lautaro juga membandingkan pendekatan Chivu dengan pendahulunya, Simone Inzaghi, yang sukses membawa Inter juara Serie A dan dua kali mencapai final Liga Champions.

“Chivu dan Inzaghi sama-sama ingin kami mainkan sepak bola yang bagus. Bedanya, Chivu mendorong kami menekan lebih tinggi dan cepat merebut bola kembali.”

Meski demikian, Inter masih belum stabil musim ini, telah kalah empat kali di Serie A dan Liga Champions, terutama di laga-laga besar.

Lautaro mengakui Inter masih harus memperbaiki mentalitas saat menghadapi momen krusial dalam pertandingan.

“Kami bicara banyak soal detail. Performa kami bagus, tapi kami harus punya ‘saklar mental’ dalam situasi tertentu.”

Kontributor: Adam Ali

Load More