Bola / Bola Indonesia
Rabu, 10 Desember 2025 | 13:20 WIB
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia U-22 berpose sebelum bertanding melawan Timnas Filipina pada pertandingan babak penyisihan Grup C Sepak Bola SEA Games 2025 di The 700th Anniversary of Chiang Mai Stadium, Chiang Mai, Thailand, Senin (8/12/2025). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym]
Baca 10 detik
  • Timnas Indonesia U-22 kalah 0-1 dari Filipina pada laga perdana Grup A SEA Games 2025.
  • PSSI memberikan fasilitas istimewa termasuk kewajiban main di Super League dan penundaan kompetisi.
  • Kebijakan seperti menghentikan liga dan meniadakan FIFA Matchday berdampak buruk pada prestasi tim.

Namun hasil buruk di dua turnamen tersebut menunjukkan kebijakan ini menjadi blunder.

Pemanggilan pemain diaspora pun tak membantu banyak.

Mauro Zijlstra, Ivar Jenner, dan Dion Markx rela meninggalkan klub demi turnamen non-FIFA.

Kurang menit bermain di klub, mereka justru tampil dalam tim yang tidak terkelola optimal.

Terakhir, PSSI bahkan meniadakan FIFA Matchday November demi laga uji coba U-22.

Dampaknya, ranking FIFA tim senior merosot dan target 80 besar semakin jauh.

Keistimewaan yang seharusnya menjadi modal justru berubah menjadi bumerang besar bagi Timnas U-22.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

Baca Juga: Pemain Malaysia Abaikan Skenario Imbang Lawan Vietnam, Demi Bantu Timnas Indonesia U-22?

Load More