- Aston Villa menggunakan strategi "express lane" untuk bersaing di Premier League, memimpin gol dari luar kotak penalti.
- Taktik Unai Emery memanfaatkan pergerakan cepat dari belakang untuk menciptakan empat jalur serangan cepat ke depan.
- Kemenangan sepuluh laga beruntun pasca jadwal Eropa membuktikan disiplin taktik ini sangat efektif.
Suara.com - Aston Villa semakin menunjukkan tajinya dalam perebutan gelar Premier League musim 2025/26.
Strategi unik yang dijuluki “express lane” membuat Villa mampu mencetak gol dari jarak jauh dan menekan rival-rivalnya seperti Arsenal dan Manchester City.
Penampilan gemilang Morgan Rogers menjadi sorotan utama, dengan lima gol musim ini termasuk tembakan spektakuler ke gawang West Ham yang membawa tiga poin penting bagi Villa.
Lebih dari itu, Villa memimpin liga untuk jumlah gol dari luar kotak penalti, sebuah pencapaian yang bukan kebetulan, melainkan hasil taktik terencana pelatih Unai Emery.
Lantas apa itu Express Lane yang jadi andalan Unai Emery di Aston Villa musim ini?
Taktik “express lane” Villa memanfaatkan gerakan cerdik pemain seperti Tielemans dan Watkins untuk membuka ruang di tepi kotak penalti.
Sederhananya, Express lane merupakan jalur cepat untuk mengalirkan bola dari lini belakang ke penyerang.
Pemain seperti Rogers, Matty Cash, dan Boubacar Kamara kemudian memanfaatkan ruang tersebut untuk melepaskan tembakan mematikan.
Gol Rogers melawan West Ham menjadi contoh sempurna strategi ini, mirip teknik spesialis tendangan bebas Juninho.
Baca Juga: Rooney Sebut Dua Pelatih Liga Inggris Ini Lebih Baik dari Arteta, Ruben Amorim Termasuk?
Struktur inti taktik Villa adalah formasi box midfield yang terdiri dari dua bek tengah dan dua gelandang tengah, biasanya Kamara dan Amadou Onana.
Formasi ini menciptakan fondasi pertahanan solid sekaligus membuka jalur serangan dari lini belakang langsung ke kaki penyerang, menciptakan empat “express lanes” yang sulit dihentikan lawan.
Pemain seperti Pau Torres memainkan peran krusial dengan umpan panjang langsung ke penyerang untuk membongkar pressing lawan. Strategi bermain dari belakang ini memberikan keunggulan numerik di lini depan, sekaligus memaksa lawan meninggalkan blok rendah mereka.
Selain itu, Aston Villa menerapkan high line terstruktur dengan pressing terkontrol.
Saat kehilangan bola, tim tetap kompak dan menekan lawan, sementara saat menguasai bola, lapangan diperluas untuk memaksimalkan efektivitas serangan.
Disiplin taktik ini terbukti sukses, termasuk memenangkan sepuluh laga beruntun setelah jadwal Eropa.
Berita Terkait
-
Rooney Sebut Dua Pelatih Liga Inggris Ini Lebih Baik dari Arteta, Ruben Amorim Termasuk?
-
Paul Scholes Sentil Arteta, Terpaksa Rekrut Gyokeres karena Panik Cari Striker
-
Takehiro Tomiyasu Dapatkan Klub Baru usai Berpisah dengan Arsenal
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Masuk Bursa Gantikan Arne Slot di Liverpool
-
Klasemen Liga Inggris Pekan ke-16: Manchester United Menjauh dari Zona Eropa
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Sah, PSG Dijatuhi Hukuman Bayar Rp1,1 Triliun ke Kylian Mbappe
-
Milomir Seslija Diharapkan Tingkatkan Kualitas Teknik dan Mental Pemain Persis Solo
-
Orang Dekat Allegri Ungkap AC Milan Hampir Pasti Beli Bek Baru, Jay Idzes?
-
Di Ambang Pemecatan, Xabi Alonso Akui Nikmati Semua Tekanan di Real Madrid
-
Drama 8 Gol di Old Trafford, Bukti Manchester United Wajib Belanja Pemain Bertahan Januari Ini
-
Gaji Rp15 M Per Pekan Ditolak Mentah-mentah, Bruno Fernandes Pilih Setia di MU
-
Sumardji Angkat Tangan, Resmi Tinggalkan Kursi Manajer Timnas Indonesia
-
Allegri Incar Striker, Dusan Vlahovic Teratas, Niclas Fullkrug Jadi Alternatif Taktis AC Milan
-
Dicopot PSSI, Begini Statistik Suram Indra Sjafri Sepanjang 2025
-
Bukan Jakmania atau Bobotoh, Suporter Klub Irak Raih FIFA Fan Award 2025