- Kedatangan John Herdman memicu spekulasi perombakan skuad Timnas Indonesia pasca era kepelatihan Patrick Kluivert.
- Pengamat Bung Harpa memprediksi pemain senior seperti Jordi Amat dan Thom Haye tereliminasi dari rencana jangka panjang.
- Kualifikasi Piala Dunia 2030 menjadi target penting bagi generasi pemain naturalisasi muda Indonesia untuk bersinar.
Suara.com - Kedatangan John Herdman sebagai kandidat kuat pelatih baru Timnas Indonesia memicu berbagai spekulasi panas mengenai masa depan komposisi skuad Garuda.
Publik sepak bola Tanah Air kini bertanya-tanya apakah pelatih asal Inggris tersebut akan merombak total warisan Patrick Kluivert atau mempertahankan kerangka tim yang sudah ada.
Setiap pergantian juru taktik biasanya selalu membawa filosofi baru yang berdampak langsung pada pemilihan pemain utama di lapangan hijau.
Pengamat sepak bola, Haris Pardede atau yang akrab disapa Bung Harpa, memberikan analisisnya terkait nasib para pemain senior di bawah rezim baru nanti.
Bung Harpa menilai bahwa secara materi pemain saat ini, skuad yang ada sebenarnya masih cukup mumpuni untuk bersaing dalam jangka pendek.
"Kalau kita lihat secara natural, saat ini mungkin masih bisa skuad yang sama secara usia," ujar Bung Harpa dikutip dari kanal YouTube Nusantara TV.
Namun, ia menyoroti tantangan besar terkait durasi persiapan menuju ajang prestisius seperti Piala Dunia yang membutuhkan waktu beberapa tahun ke depan.
"Tapi kan nanti ketika menuju Piala Dunia kan 2 tahun 3 tahun lagi," kata Bung Harpa.
Faktor usia inilah yang menurutnya akan menjadi penghalang besar bagi beberapa pilar senior untuk tetap eksis di level internasional.
Baca Juga: Sindiran Menohok Pelatih Vietnam Buat Timnas Indonesia, Naturalisasi Tak Jamin Prestasi
Ia secara spesifik menyebut dua nama pemain keturunan senior yang kemungkinan besar akan tersingkir dari rencana jangka panjang timnas.
"Ya mungkin kayak Jordi Amat udah selesai, Thom Haye," lanjutnya.
Meskipun dua nama tersebut diprediksi akan habis, Bung Harpa tetap optimistis dengan masa depan pemain-pemain naturalisasi yang saat ini masih berusia muda.
Generasi muda ini diharapkan terus berkembang dan mematangkan permainan mereka demi target besar di masa depan.
Bung Harpa melihat bahwa kualifikasi menuju Piala Dunia 2030 akan menjadi momen krusial bagi generasi emas ini.
"Untuk tim yang dihuni oleh pemain naturalisasi, mungkin 2030 ini akan menjadi one last shot kita untuk membuat kita lolos ke Piala Dunia," ujar Bung Harpa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Pelatih Belanda Bahas Potensi Kepindahan Ivar Jenner ke Tim Super League
-
Manchester United Tak Mau Panik Belanja Pemain Usai Badai Cedera Bruno Fernandes
-
Madura United Targetkan Poin Penuh Lawan Arema FC Tanpa Dalberto di Stadion Kanjuruhan Malang
-
Aturan Berat Badan Pep Guardiola Jelang Laga Manchester City Lawan Nottingham Forest di Liga Inggris
-
Comeback Manis Espanyol di San Mames Bungkam Athletic Bilbao
-
Bernardo Tavares Resmi Latih Persebaya Surabaya di Super League 2025
-
Hasil Fulham vs Nottingham Forest: Eksekusi Penalti Raul Jimenez Bawa Kemenangan Tipis
-
Napoli Juara Piala Super Italia Usai Tekuk Bologna Dua Gol Tanpa Balas di Riyadh
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia Setelah Gagal Total di Tahun 2025
-
Hasil dan Klasemen BRI Super League Usai Persija Kalah Kontroversial dari Semen Padang