Bola / Liga Inggris
Minggu, 28 Desember 2025 | 16:18 WIB
Mengupas Perjalanan 25 Tahun Aston Villa Menuju Puncak Presisi Bersama Unai Emery [Instagram]
Baca 10 detik
  • Aston Villa bertransformasi dari stagnasi dan nyaris bangkrut tahun 2018 menjadi elite Eropa berkat taktik Unai Emery sejak November 2022.
  • Klub promosi kembali tahun 2019 melalui Dean Smith dan Grealish, yang memberikan fondasi finansial dan emosional bagi era baru.
  • Emery menerapkan geometri taktis kompleks (transisi 4-4-2 ke 3-2-4-1) serta efisiensi tembakan jarak jauh pada musim 2025.

Suara.com - Perjalanan Aston Villa selama dua puluh lima tahun terakhir adalah sebuah narasi tentang melankolia, kegagalan sistemik, hingga sebuah renaissance taktis yang kini menempatkan mereka di jajaran elite Eropa.

Kemenangan 2-1 atas Chelsea di Stamford Bridge dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (28/12) dinihari WIB membuat Villa kini telah mengemas 39 poin, selisih tiga poin dari Arsenal di puncak klasemen. 

Di Villa Park, sejarah bukan sekadar hiasan di dinding lorong pemain, itu adalah beban sekaligus kompas.

Dari era konservatif Doug Ellis hingga kecanggihan taktik Unai Emery pada tahun 2025, Villa telah bertransformasi dari sebuah klub yang nyaris punah menjadi orkestra sepak bola paling presisi di Premier League.

Aston Villa sukses meraih kemenangan penting atas Manchester United pada penutupan matchday ke-17 Liga Inggris 2025/26. Bermain di Stadion Villa Park pada Minggu (21/12/2025) malam WIB, The Villans menang tipis 2-1 sekaligus menguatkan posisi mereka di papan atas klasemen. [Aston Villa]

Dekade Stagnasi dan Kejatuhan ke Titik Nadir

Pada awal milenium, Aston Villa adalah potret stabilitas yang menjemukan di bawah kepemimpinan Doug Ellis.

Meski Martin O’Neill sempat memberikan harapan dengan tiga kali finis di posisi keenam secara beruntun antara 2007 hingga 2010, klub ini sebenarnya sedang berjalan di atas lapisan es yang tipis.

Ambisi Randy Lerner yang didanai dengan utang dan pengeluaran gaji yang tidak berkelanjutan perlahan mulai retak ketika O’Neill pergi secara mendadak pada tahun 2010.

Apa yang mengikuti setelahnya adalah spiral penurunan yang menyakitkan.

Baca Juga: Chelsea Double Combo! Dipermalukan Aston Villa Plus Berpotensi Kena Sanksi Gegara Botol Terbang

Dari eksperimen gagal Alex McLeish hingga masa kelam di bawah Rémi Garde, Villa kehilangan identitasnya.

Puncaknya terjadi pada 2016, ketika klub ini terdegradasi setelah hanya mengumpulkan 17 poin sepanjang musim—salah satu catatan terburuk dalam sejarah Premier League.

Namun, neraka yang sesungguhnya baru dimulai di divisi Championship.

Di bawah kepemilikan Tony Xia, Villa berada di ambang likuidasi.

Pada Juni 2018, klub gagal membayar tagihan pajak sebesar £4 juta kepada HMRC, memicu ancaman perintah penghentian usaha yang bisa saja menghapus nama Aston Villa dari peta sepak bola Inggris.

Mengupas Perjalanan 25 Tahun Aston Villa Menuju Puncak Presisi Bersama Unai Emery [Suara.com]

Kebangkitan Sang Putra Daerah dan Revolusi Emery

Load More