Suara.com - Pengamat musik senior Denny Syakrie menilai musisi Ahmad Dhani yang membajak lagu Queen, We Will Rock You, untuk kampanye Prabowo-Hatta tanpa izin pihak Queen tak hanya mencoreng nama baik pentolan Dewa 19 itu, namun telah mencoreng nama baik Indonesia.
“Sekarang bukan perkara (lagu) legendaris tidak legendaris, ini perkara pelanggaran hukum,” kata Denny saat berbincang dengan suara.com melalui telepon, Sabtu (28/6/2014).
Dia menambahkan, kasus ini sudah menjadi sorotan media di dunia setelah gitaris Queen, Brian May, yang juga pencipta lagu We Will Rock You menulis di Twitter pribadinya bahwa penggunaan lagu itu tindakan illegal.
“Ini aib nasional. Kita kan malu, seluruh dunia sudah tahu. Kalau sekarang sudah bisa terpantau secara akurat,” ungkap lelaki berusia 50 tahun ini.
Menurutnya, tidak masalah Ahmad Dhani menggunakan lagu We Will Rock You untuk kepentingan kampanye Prabowo-Hatta. Denny melihat sejarah kampanye presiden Abraham Lincoln menggubah lagu peperangan untuk kampanye.
Selain itu, presiden Amerika Serikat lainnya, John F. Kennedy pernah menggubah lagu milik Frank Sinatra. Bahkan, Frank Sinatra sendiri yang menggubah liriknya.
Bicara mengenai lagu We Will Rock You, Denny yang telah menulis artikel musik sejak akhir 1970-an ini mengatakan lagu tersebut merupakan lagu penyemangat, seperti halnya lagu Queen lainnya, We Are Champion.
“Kalau We Will Rock You kan ditulis Brian May sendiri, kalau We Are Champion ditulis Brian May sama Freddie Mercury,” ujarnya.
We Will Rock You diciptakan Brian May untuk mengisi album Queen berjudul News of the World yang rilis 28 Oktober 1977.
Brian menulis di akun Twitter pribadinya @DrBrianMay bahwa penggunaan lagu tersebut tindakan ilegal.
“Yes, of course this is completely unauthorised by us. Bri”
"Ya, tentu saja itu tidak diizinkan oleh kami. Bri" tulis Brian.
Walau video tersebut sudah dihapus oleh pihak YouTube, namun kopiannya masih bisa ditemukan.
Ahmad Dhani saat memberikan keterangan resmi kepada media usai video kampanyenya menjadi heboh di seluruh dunia karena dia menggunakan atribut seragam mirip komandan tentara SS Nazi.
"Karena nggak dapat izin ya akhirnya nggak jadi lagu iklan kampanye resmi,” kata Dhani ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (25/6/2014).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Stranger Things 5 Vol 2 Episode 7 Dihujani Kritik, Rating IMDb Anjlok Hingga 5,5
-
Gempar Akhir 2025, 5 Fakta Danielle NewJeans Putus Kontrak dengan ADOR
-
Musuh Dalam Selimut: Saat Rumah Tangga Sempurna Berubah Menjadi Labirin Teror Psikologis
-
Rumah Diding Boneng Ambruk, Ternyata Usianya Sudah Ratusan Tahun
-
Serial Terlaris dan Paling Banyak Ditonton di Vidio Sepanjang 2025
-
Rumahnya Ambruk, Diding Boneng Kini Ngungsi ke Kantor RW
-
Jelang Ending Stranger Things, Noah Schnapp Ngaku Perasaannya Campur Aduk
-
Tutup 2025 dengan Gemilang, Tami Irelly Incar Prilly Latuconsina untuk Proyek Film
-
Simu Liu Umumkan Timo Tjahjanto Jadi Sutradara Film Sleeping Dogs
-
Siap Jadi Pilihan Keluarga, Film Pelangi di Mars Tayang di Bioskop Lebaran 2026