Suara.com - Hari ini, 104 tahun silam, seorang seniman animasi lahir di New Mexico, Amerika Serikat. Dia adalah William Denby Hanna, animator ulung yang menelurkan banyak film animasi seperti Tom and Jerry dan The Flinstones.
William lahir dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya adalah seorang kontraktor sipil yang kerap terjun dalam proyek pembangunan jalan kereta api dan bendungan. Pekerjaan sang ayah membuat Hanna, satu-satunya lelaki dari tujuh bersaudara, harus berpindah-pindah tempat tinggal.
Sempat belajar jurnalistik dan teknik bangunan di bangku kuliah, Hanna terpaksa drop out saat krisis ekonomi global yang dikenal dengan nama Depresi Besar melanda Amerika. Ia pun hijrah dari satu tempat kerja ke tempat lainnya, dari mandor bangunan, sampai pegawai cucian mobil.
Karier di dunia animasi mulai ia tapaki saat bekerja menjadi pembuat kartu title film layar lebar. Meski tanpa bekal akademik, Hanna justru dipercaya menjadi kepala divisi animasi. Tak cuma itu. Kemampuannya dalam bermain musik juga ia manfaatkan dalam membuat musik iringan film.
Kariernya terus menanjak saat ia bergabung di Metro Goldwyn Mayer (MGM). Berawal dari pertemuan dengan Joseph Barbera, animator lainnya, mereka merilis Puss Gets the Boot, film animasi yang menampilkan karakter kucing dan tikus. Tak dinyana, film itu masuk nominasi Oscar. Merekapun memutuskan membuat film lain dengan karakter sama. Akhirnya, terciptalah Tom and Jerry, kartun yang mengantar mereka ke gerbang kesuksesan.
Tom and Jerry langsung populer, meski tak sedikit kritik yang muncul lantaran banyak adegan kekerasan di dalamnya. Kisah kucing Tom yang selalu kalah dari rivalnya, si tikus Jerry itu pun 14 kali masuk nominasi Oscar dan memenangkan 7 di antaranya.
Namun, tampaknya mereka tak berjodoh dengan MGM. Terlepas dari kesuksesan yang dicapai Tom and Jerry, MGM menutup divisi animasi yang dipimpin Hanna dan Barbera. MGM mulai merugi lantaran bisnis televisi kian menggeliat. Hanna dan Barbera pun merambah produksi animasi untuk televisi. Perusahaan mereka Hanna-Barbera Productions sukses dengan serial televisi seperti The Huckleberry Hound Show, The Flinstones, Yogi Bear, dan Scooby Doo.
Hebatnya, Hanna dan Barbera mampu mempertahankan usaha sekaligus persahabatan mereka selama lebih dari 60 tahun. Tak heran, hampir semua film buatan mereka selalu memuat tema persahabatan. Namun, akhirnya, maut juga yang memisahkan. Hanna dipanggil lebih dulu oleh yang kuasa pada 22 Maret 2001. Ia meninggal dunia akibat kanker. Sementara itu, Barbera tutup usia lima tahun kemudian.
Baca juga: Erno Rubik, George Eastman, Ferdinand von Zeppelin, Otto Rohwedder, Dave Thomas
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Lepas Distorsi, Closehead Rilis "Arti Yang Sama", Lagu Ballad Emosional untuk Sosok Ibu
-
Dunia Nyata vs Akting: Jerome Kurnia dan Nadya Arina Sulit Bangun Chemistry di Film
-
Junior Roberts dan Shanice Margaretha Resmi Gabung, Plot Cinta Sedalam Rindu Semakin Rumit
-
Hamish Daud 'Dijebak' Ikut Casting Film Malam 3 Yasinan
-
Penerbangan Terakhir: Drama Perselingkuhan Pilot Muda dengan Pramugari
-
Selamat Tinggal MTV: Mengenang VJ Ikonik Era Kejayaan
-
4 Alasan McKenna Grace-Mason Thames Paling Pas Jadi Rapunzel-Flynn Rider
-
Sinopsis Undercover Miss Hong, Drakor Komedi Baru Park Shin Hye dan Ko Kyung Pyo
-
Review The Carpenter's Son Versi Non-Kristen: Eksperimen Menarik tapi Hasil Setengah Matang
-
Bukan Hantu Biasa, Wulan Guritno Bawa Horor Naratif ke Malam 3 Yasinan