Suara.com - Dari sekian banyak album GIGI yang telah tercipta, ada satu album yang dibenci oleh vokalis Armand Maulana.
"Mungkin 2x2, tapi bukan artian jelek," ungkap Armand Maulana kepada Suara.com di acara perayaan ultah GIGI yang ke-24 di Beer Hall, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (26/4/2018) lalu.
Menurut Armand ada sesuatu yang membuat vokalis yang kini bersolo karier ini tidak suka dengan album ini.
"Kalo sekarang gue dengerin, gue sama Budjana marah, membuat sebuah karya dengan keadaan marah, karena ditinggalin 3 personil," kata Armand.
Sekadar informasi, ketiga personil GIGI lainnya, Baron (gitar), Ronald (drum) dan Thomas Ramdhan (bass) satu per satu undur dari band sebelum penggarapan album tersebut. Budi Haryono (drum) dan Opet (bass) masuk untuk membantu penggarapan album tersebut.
Meski penuh dengan kemarahan, namun Armand Maulana menemukan keunikan dan hal yang keren dari album ini.
"Jadi gini, album itu diproduksi sama Ceepee (perusahaan rekaman milik Tantowi Yahya-red). Ceepee saat itu masih label kecil, ya kita anggap mah indie gitu ya. Saat itu, album (2x2) dicetak sedikit, belum berani untuk 250 atau 300 kopi, masih sedikit sekali. Tapi akhirnya sekarang 2x2 menjadi kaset album satu-satunya yang paling dicari oleh semua orang, karena formasi cuma berdua, trus disitu juga ada Billy Sheehan," ungkap Armand Maulana.
Baca Juga: Kata Armand Maulana tentang Pemenang Indonesian Idol 2018
Sekadar informasi, Penggarapan album ini melibatkan banyak musisi di luar GIGI seperti Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan, bahkan musisi luar negeri Billy Sheehan (pemain bass Mr Big) juga terlibat di album ini. Penggarapan albumnya sendiri selain di dalam negeri juga dilakukan di Amerika. Ironisnya, dengan sederet catatan tersebut tidak serta merta membuat album ini sukses secara komersil. Tetapi album ini menjadi 'langka' karena susah dicari lagi.
"Ya jadi sebuah album yang rare. Gue pernah lihat di Kaskus gitu, itu album dijual mahal banget, karena emang udah jarang didapet, trus ini album aneh karena waktu itu karena gue sama Budjana marah jadi ada part-part yang nggak semestinya," ungkap suami Dewi Gita ini.
Pendapat Armand diamini oleh gitaris Dewa Budjana. Ia pun membenarkan bahwa memang ada bagian yang aneh di album ini yang beda dari album lainnya.
"(album ini) tentang proses hidup,"ungkap gitaris yang telah lama bersolo karier ini diluar GIGI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
29 Tahun Penantian, Foo Fighters Bayar Tuntas Kerinduan Penggemar di Indonesia
-
Film Mimpi Keluarga Sempurna Memukau di Jakarta World Cinema Week 2025
-
7 Rekomendasi Film Horor Berlatar Halloween
-
Aksi Musdalifah Tiru Gaya Jaden Smith Di-repost sang Artis, Marah atau Suka?
-
Jadi Koruptor di Jembatan Shiratal Mustaqim, Agus Kuncoro Tak Kesulitan: Banyak Referensi di Negara
-
Felix Siauw Soroti Pencegatan Kapal Kemanusiaan untuk Gaza: Bukti Hukum Internasional Diabaikan
-
Angelina Sondakh Sentil Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Cara Korupsinya Cuma Dibocorin Satu!
-
Sinopsis The Strangers: Chapter 2, Teror Baru Maya dari Trio Pembunuh Bertopeng
-
Taqy Malik Punya Waktu 2 Minggu, Lunasi Utang Sengketa Tanah Rp6,8 Miliar atau Kosongkan 7 Kavling
-
Gagal Lunasi Pembayaran, Taqy Malik Diminta Angkat Kaki dari Lahan Sengketa