Suara.com - Kalian wajib menonton salah satu film yang cukup fenomenal di Indonesia, Laskar Pelangi. Sinopsis Laskar Pelangi diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata dengan judul yang sama.
Sinopsis Laskar Pelangi bercerita tentang perjalanan hidup seorang anak desa di Belitung bernama Ikal. Semangatnya untuk belajar sangat tinggi meskipun kondisi sekolahnya sangat sederhana.
Sutradara Laskar Pelangi, Riri Riza, Salman Aristo (penulis skenario) dan Mira Lesmana (produser) benar-benar memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi penonton. Sebab alur cerita, pengambilan gambar dan lokasi syuting Laskar Pelangi diracik dengan sempurna.
Penasaran dengan sinopsis Laskar Pelangi selengkapnya? Simak penjelasan berikut.
Sinopsis Laskar Pelangi
Sinopsis film ini dimulai dengan scene yang memperlihatkan kehidupan sekolah di desa Gantong, Pulau Belitung yang begitu memprihatinkan. Pasalnya sekolah dasar tersebut merupakan satu-satunya sekolah anak miskin yang ada di daerah tersebut.
Lebih parahnya, sempat ada ancaman dari dinas pendidikan setempat bahwa sekolah tersebut harus ditutup karena kekurangan mahasiswa.
SD tersebut bernama SD Muhammadiyah Gantong, sekolah di mana Ikal bersekolah. Di tengah kebingungan Bapak Harfan dan Bu Muslimah karena murid yang ada pada sekolah waktu itu hanya berjumlah 9 orang.
Kemudian sebuah keajaiban datang saat Harun dan Lintang yang secara tiba-tiba datang membuat kaget seluruh jajaran pengurus sekolah.
Baca Juga: Sinopsis Money Heist Season 1-4, Aksi Perampokan dengan Bumbu Drama Cinta
Kesebelas murid di SD Muhammadiyah Gantong ini kemudian dikenal dengan sebutan Laskar Pelangi. Secara garis besar film ini bercerita tentang keseharian Ikal dan teman-temannya dalam menuntut ilmu dan menghabiskan waktu bersama.
Bu Muslimah selalu percaya bahwa ke-11 muridnya akan menjadi orang yang berpengaruh di tengah keterbatasan yang mereka miliki. Hal ini dibuktikan dengan kreatifitas yang mereka tunjukkan saat mengikuti lomba karnaval yang diadakan oleh sekolah-sekolah pada daerah tersebut.
Tidak berhenti disitu, prestasi demi prestasi kembali ditunjukkan oleh Ikal, Lintang dan Sahara dengan memenangkan perlombaan cerdas cermat.
Sampai pada sebuah momen dimana Lintang memutuskan untuk berhenti sekolah karena tidak memiliki dana. Namun tekad dan ikatan persahabatan mereka yang kuat akhirnya mampu membuat Lintang kembali bersekolah.
Secara keseluruhan film Laskar Pelangi berdurasi 125 menit. Lalu bagaimana kelanjutan cerita Ikal, Lintang dan teman-temannya? Saksikan film tersebut di platform-platform resmi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Fakta Menarik Comic 8 Revolution: Santet K4bin3T, Siap Tayang Natal 2025
-
Sinopsis Love Me: Drakor Debut Dahyun TWICE, Seo Hyun Jin Bakal Jadi Dokter
-
Review Film Keadilan: Cerita Solid, Eksekusi Setengah Matang
-
Terbang Jauh ke Pedalaman Asmat, Cinta Laura Soroti Ketimpangan Pendidikan di Indonesia Timur
-
Cuma di TikTok Bisa Lihat Cinta Laura Tak Serius
-
Alasan Syifa Hadju Jarang Pakai Cincin Tunangan dari El Rumi, Ternyata Karena Takut Hal Ini
-
Perbaiki Kesehatan Mental, Jennifer Coppen Mau Hijrah ke Eropa
-
Selamat, Alyssa Daguise Umumkan Hamil Anak Al Ghazali
-
Debut Album Nanda Prima Dibidani Roby Geisha, Singel Gacoan Angkat Tema Psyco Romantic
-
AMI Awards 2025: Lagu Daerah Bukan Sekadar Niche, tapi Kualitas