Suara.com - Jalani karantina di Seoul jelang hadiri perhelatan Busan International Film Festival (BIFF) ke-26, dimanfaatkan sutradara Wregas Bhanuteja untuk menulis skenario film panjang kedua.
Seperti diketahui, film panjang pertamanya, Penyalin Cahaya (Photocopier) masuk ke dalam program kompetisi utama New Currents dan akan melakukan World Premiere di sana.
"Justru karantina ini menjadi saat yang tepat untuk menulis skenario film panjang kedua saya," kata Wregas Bhanuteja dikutip dari Antara, Kamis (30/9/2021).
Suasana di tempat dikarantina dianggap cukup mendukung untuk membangun mood menulis. Ide-idenya keluar mengalir deras untuk kemudian dituangkan dalam tulisan.
"Ada meja di pinggir jendela, dan ketika jendela dibuka, angin segar pun masuk. Pemandangan di luar jendela adalah laut dan marina di mana banyak yacht berlabuh. Setiap matahari akan tenggelam, cahayanya bagus sekali. Hal ini sangat menstimulasi ide-ide untuk kemudian menulis skenario film berikutnya," katanya.
Wregas Bhanuteja tak sendiri menghadiri Festival Film Busan yang berlangsung pada 6-15 Oktober 2021. Ada juga Shenina Cinnamon, salah satu pemain Penyalin Cahaya.
Keduanya menjalani karantina di hotel Seoul yang ditunjuk pemerintah Korea Selatan. Dari bandara menuju hotel butuh waktu sekitar 30 menit. Setelah mendarat di Incheon pada 20 September lalu, Wregas dan Shenina langsung mengisi dokumen persyaratan karantina, kemudian diantar ke hotel dengan menaiki bus khusus.
"Tiba di hotel, kami kembali mengisi dokumen pengecekan kesehatan, dan membayar biaya karantina selama 14 hari," ujarnya.
Kamar Wregas dan Shenina bersebelahan. Hari pertama karantina, mereka dites PCR.
Baca Juga: Tiba di Seoul Hadiri Festival Film Busan, Shenina Cinnamon Dikarantina 14 Hari
Keduanya juga diwajibkan mengisi aplikasi kesehatan setiap hari untuk memantau apakah muncul gejala Covid-19 atau tidak.
"Suhu tubuh kami juga dicek setiap pukul 3 sore oleh tenaga kesehatan. Dan pada hari terakhir karantina nanti akan ada satu tes PCR lagi sebelum diizinkan keluar," kata Wregas.
Soal makanan, Wregas mengatakan bahwa hotel karantina menyediakan tiga pilihan menu setiap harinya, yakni makanan Korea, Barat atau makanan halal.
Makanan yang mereka pilih ini akan diantar setiap pukul 6 pagi, 12 siang, dan 6 sore.
Shenina menambahkan bahwa mereka tidak dibolehkan memesan makanan dari luar. Jika makanan tiba, akan ada pemberitahuan lewat pengeras suara di kamar.
Baik Wregas dan Shenina berpendapat bahwa protokol kesehatan karantina bagi para pendatang ini penting untuk menjaga kondisi kesehatan masyarakat di Korsel di tengah pandemi Covid-19.
Berita Terkait
-
5 Pasangan Artis Tampil Sebagai Suami Istri di Film, Ada Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon
-
Review Film Dopamin: Terlalu Nyata dan Getir
-
Perut Buncit Shenina Cinnamon di Acara Film Dopamin Jadi Sorotan, Istri Angga Yunanda Hamil?
-
Angga Yunanda: Syuting Bareng Shenina Cinnamon Lebih Menyenangkan Setelah Jadi Suami Istri
-
Peran di Film 'Dopamin' Bawa Angga & Shenina ke Refleksi Pernikahan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Rekam Jejak Jeffry Simatupang, Mundur sebagai Pengacara Helwa Bachmid untuk Melawan Habib Bahar
-
Sinopsis Leak 2: Jimat Dadong, Teror Ilmu Hitam Bali yang Tayang Hari Ini
-
Soundrenaline 2025 Gebrak Medan: 4 Lokasi Jadi Saksi Festival Musik Multi-Genre di Jantung Sumatera!
-
Bak Karyawan di Rumah Sendiri, 2 Artis Ini Terima Nafkah dari Suami Pakai Sistem Reimburse
-
24 Tahun Berlalu, Begini Kondisi Terbaru Rumah Tao Ming Tse Meteor Garden
-
Viral dan Raih AMI Awards, Lagu Tabola Bale Telah Mengubah Hidup Seorang Siprianus Bhuka
-
Remake Berbagi Suami Sedang Disiapkan, Masih Tentang Sudut Pandang Perempuan
-
Sinopsis Pro Bono: Drakor Hukum Baru Jung Kyung Ho Sebagai Pengacara, Siap Tayang di Netflix!
-
Momen Tak Terduga di AMI Awards 2025: Raisa Lari Terbirit-birit, Kru sampai Ikutan
-
Sinopsis Air Mata Mualaf: Acha Septiasa Jatuh Cinta dengan Islam, Ditentang Ayah yang Pendeta