Suara.com - Nikita Mirzani dilaporkan Bos MS Glow, Shandy Purnamasari di Bareskrim Polri. Laporan yang terdaftar pada 31 Maret 2022 itu terkait dugaan pencemaran nama baik.
Setelah kabar Nikita Mirzani dilaporkan menjadi heboh, bintang film Nenek Gayung ini bereaksi. Ia meminta kepada polisi adil menangani kasus yang ada.
Seperti kasus penyekapan kepada suami Rini, Sulaiman dengan terlapor Nindy Ayunda. Laporan sudah dilayangkan ke Polres Jakarta Selatan sejak setahun lalu, tapi belum ada tersangka yang ditetapkan.
"Apa saya harus memimpin dulu demi minta keadilan saudara Rini? Jangan aparatur negara gercep kalau orang yang melaporkan saya mulu. Mentang-mentang ada titipan plus atensi," kata Nikita Mirzani di Instagram, Kamis (8/9/2022).
Nikita Mirzani kemudian mencolek Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI. "Coba bapak yang terhormat, atensi itu laporannya Rini yang mohon keadilan," ucap artis 36 tahun ini.
Nikita Mirzani belum selesai sampai di situ. Janda tiga anak ini menambahkan, "Hampir dua tahun semua bungkam soal ini. Dimana kalian HAM?"
"Komisi III yang katanya selalu bela rakyat, HAM yang katanya selalu mementingkan rakyat, kemana kalian? Apa karena mereka itu sopir dan pembantu, jadi kasus ini disepelekan?" ucap Nikita Mirzani.
Selain Ahmad Sahroni, Nikita Mirzani juga meminta perhatian pihak kepolisian seperti Kapolri Listyo Sigit Prabowo, pihak Bareskrim, Humas Polri, Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan.
"Kenapa kalian bungkam atau tidak mau bersuara atas kasus penyekapan dan penganiayaan? Kasus ini sama lho dengan ayang shambooh. Bedanya enggak didor," imbuh bintang film Comic 8 ini.
Terakhir, Nikita Mirzani juga bertanya peran Hotman Paris Hutapea. Di mana pengacara kondang ini kerap menggaungkan untuk membela rakyat kecil.
"Katanya bela rakyat kecil sampai bikin posko 911. Apa karena kasus ini enggak viral jadi agak malas gitu bantuinnya?" ujar Nikita Mirzani.
Berita Terkait
-
Kekecewaan Sri Mulyani Pasca-Penjarahan Rumah, Mahfud MD: 'Dia Nangis Disamakan dengan Sahroni'
-
Ustaz Felix Siauw Sentil Penjarah di Rumah Anggota DPR: Kalian Tidak Beda dengan Koruptor
-
Pernyataan Menkeu Purbaya Tuai Kritik, Hotman Paris Justru Suka Gayanya
-
Merasa Bersalah, Ibu-Ibu Kembalikan Duit Dolar Jarahan Anaknya dari Rumah Ahmad Sahroni
-
Sebut Penjara Bawa Mukjizat, Vadel Badjideh Klaim Hatinya Berubah Jelang Vonis
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Skandal Kentaro Sakaguchi, Cinta Segitiga Pelik dengan Penata Rias dan Nagano Mei
-
Sempat Diungkap Doktif, dr Richard Lee Ungkap Alasan Sebenarnya Dikeluarkan dari Universitas Udayana
-
Rekam Jejak Karier Rahayu Saraswati, Keponakan Presiden Prabowo Subianto yang Mundur dari DPR RI
-
Vino G. Bastian Sindir Siapa? Posting Video Almarhum Kasino soal Anak Orang Kaya Suka Tengil
-
Mikha Tambayong Tak Pernah Batasi Deva Mahenra Pilih Proyek Film
-
Video Lama Nino Fernandez Beli Nasi Lemak ke Malaysia, Kode Kehamilan Steffi Zamora?
-
Lepas Rindu Setelah 29 Tahun, Elvy Sukaesih Siap Goyang Bareng Band Jepang di Synchronize Fest 2025
-
Aura Kasih hingga Sinta Jojo bakal Manggung di Panggung 'Centil Era' Synchronize Festival
-
Bukan UU Anti-Flexing, Andovi da Lopez Sodorkan RUU Perampasan Aset untuk Sikat Pejabat Pamer Harta
-
Andovi da Lopez: Empati Pejabat Harusnya Tak Perlu 'Dipaksa' UU Anti Flexing